Tautan-tautan Akses

Hakim Peru Perintahkan Penahanan Fujimori Terkait Penyelidikan Korupsi


Keiko Fujimori, putri mantan presiden Alberto Fujimori dan pemimpin kelompok oposisi di peru, ditemani suaminya Mark Vito, tiba di pengadilan untuk penyelidikan dugaan tindak pidana pencucian uang, di Lima, Peru, 24 Oktober 2018. (Foto: Reuters)
Keiko Fujimori, putri mantan presiden Alberto Fujimori dan pemimpin kelompok oposisi di peru, ditemani suaminya Mark Vito, tiba di pengadilan untuk penyelidikan dugaan tindak pidana pencucian uang, di Lima, Peru, 24 Oktober 2018. (Foto: Reuters)

Seorang hakim di Peru, Selasa (28/1/2020) memutuskan pemimpin kelompok oposisi Peru, Keiko Fujimori, dapat ditahan selama 15 bulan di penjara sementara berlangsung penyelidikan atas dugaan tindak pidana pencucian uang.

Keputusan itu keluar tak lama setelah hasil resmi pemungutan suara menunjukkan partai pimpinan Fujimori kalah dalam pemilihan kongres akhir pekan lalu.

Hakim Victor Zuniga mengatakan Fujimori, yang berusia 44 tahun, harus kembali ke tahanan, sementara jaksa menyelidiki dugaan keterlibatannya dalam skema pencucian uang yang dikaitkan dengan perusahaan konstruksi raksasa Brazil, Odebrecht. Odebrecht mengaku menyuap negara di Amerika Selatan itu senilai hampir AS$ 1 miliar.

Jaksa menuduh Fujimori telah menerima secara ilegal lebih dari AS$1 juta dari Odebrecht untuk salah satu kampanye kepresidenannya, dan menyembunyikan hal itu lewat sebuah jaringan yang rumit.

Fujimori berkeras bahwa ia tidak bersalah.

Fujimori telah dipenjara selama satu tahun, tetapi dibebaskan November lalu oleh pengadilan konstitusi Peru, yang mengatakan ia kehilangan kapabilitasnya untuk mencampuri penyelidikan tersebut.

Partai Popular Force pimpinan Fujimori merupakan blok yang dominan di Kongres sebelumnya, tetapi meraih suara sangat buruk dalam pemilu pada Minggu (26/1/2020). Jika sebelumnya – dalam Kongres yang beranggotakan 130 kursi – partai ini memiliki 72 kursi, kini hanya meraih 12 kursi saja.

Pemilu legislatif itu dilangsungkan mengikuti keputusan Presiden Martin Vizcarra untuk membubarkan badan itu tahun lalu dan menyerukan pemilu baru ketika ia berusaha memperkuat kampanye untuk memberantas wabah korupsi.

Para analis mengatakan jatuhnya partai pimpinan Fujimori itu merupakan kemunduran besar bagi dinasti politik Fujimori.

Sebelumnya, Presiden Alberto Fujimori – ayah Keiko Fujimori – dijatuhi hukuman 25 tahun penjara karena pelanggaran HAM. [em/pp]

XS
SM
MD
LG