Sebuah gunung berapi di Filipina tengah meletus, Senin (9/12), memuntahkan kolom abu tebal yang menjulang ke langit. Otoritas setempat kemudian mengeluarkan perintah evakuasi untuk desa-desa di sekitar area tersebut.
Gunung Kanlaon, yang memiliki ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut, terletak di Negros dan merupakan salah satu dari 24 gunung berapi aktif di Filipina.
Letusan tersebut berlangsung hampir empat menit pada pukul 15.03 waktu setempat, mengirimkan kolom abu setinggi empat kilometer di atas kawah, serta semburan abu panas, gas, dan batuan vulkanik yang terfragmentasi sejauh sekitar 3,4 kilometer ke arah lereng tenggara gunung, kata para pejabat dalam konferensi pers.
Mereka memperingatkan bahwa letusan yang lebih eksplosif kemungkinan akan terjadi.
"Terhantam oleh arus piroklastik yang padat ini seperti ditabrak oleh kendaraan berkecepatan tinggi," kata Maria Antonia Bornas, Kepala Pemantauan Gunung Berapi Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina.
"Jika abu masuk ke paru-paru, itu akan menyebabkan sesak napas," katanya. Ia mendesak pejabat setempat untuk mengevakuasi 15 desa dalam jarak enam kilometer dari kawah.
Dia mengatakan abu dari letusan itu menghujani beberapa kota dan desa di sekitar gunung berapi, meskipun hingga saat ini belum ada laporan langsung tentang korban atau kerusakan.
Dia juga memperingatkan bahwa hujan lebat dapat menggerus sedimen vulkanik segar dari letusan terakhir, yang berpotensi menimbun warga di bawahnya.
"Evakuasi sedang berlangsung" di empat desa dataran tinggi kota La Castellana, di lereng barat daya gunung berapi, kata petugas polisi kota, Sersan Staf Ronel Arevalo, kepada AFP. Namun, dia tidak memiliki data mengenai jumlah total penduduk yang akan dievakuasi.
Kantor seismologi mengatakan Kanlaon telah meletus lebih dari 40 kali sejak 1866. [ah/es]
Forum