Gedung Putih menyesalkan pihak berwenang Sudan tidak bertindak lebih jauh untuk mencegah ketidakberesan dalam pemilu nasional negara itu bulan ini.
Sebuah pernyataan Gedung Putih yang dikeluarkan hari Selasa mengatakan persiapan yang “tidak memadai” dalam pemilihan presiden dan parlemen Sudan mengakibatkan “ketidakberesan yang serius”. Pemilu itu diselenggarakan antara tanggal 11 dan 15 April lalu.
Gedung Putih mengatakan hak-hak politik dan kebebasan rakyat “dibatasi” selama proses pemilihan Sudan. Sebagian pengamat internasional juga menyebut adanya intimidasi dan ancaman kekerasan.
Gedung Putih juga memuji upaya-upaya rakyat Sudan untuk menjadikan pemilu multi partai yang pertama dalam 24 tahun berlangsung “damai dan berarti."
Pernyataan tersebut juga mengatakan Amerika tetap akan mendukung pelaksanaan perjanjian rekonsiliasi antara Sudan Utara dan Selatan. Sebagai bagian dari kesepakatan itu, Sudan Selatan dijadwalkan akan mengadakan referendum mengenai kemungkinan merdeka tahun depan.