Satuan Tugas COVID-19 Gedung Putih pada Rabu (2/2) meyakinkan publik bahwa Badan Pengawas Makanan dan Obat-Obatan (FDA) tidak akan “sembarangan” saat meninjau vaksin Pfizer untuk diberikan pada anak-anak di bawah lima tahun (balita).
Pejabat kesehatan publik Amerika Serikat (AS), Dr. Viviek Murthy, mengatakan vaksin ini akan menjalani proses kajian yang sama ketatnya dengan vaksin lain, bahkan sebelum pandemi dimulai.
Hal ini dilakukan setelah Pfizer, pada Selasa (1/2), meminta FDA untuk mengesahkan dosis ekstra rendah vaksin COVID-19 untuk balita, yang berpotensi membuka jalan bagi warga Amerika yang paling muda untuk mulai mendapatkan vaksin COVID-19 pada awal Maret nanti.
Dalam langkah yang luar biasa, FDA telah mendesak Pfizer dan mitranya BioNTech untuk mendaftar lebih awal dibanding waktu yang mereka rencanakan, dan sebelum FDA memutuskan apakah anak-anak balita ini akan memerlukan dua atau tiga suntikan.
Sembilan juta anak balita di Amerika ini merupakan satu-satunya kelompok yang belum memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19.
Banyak orang tua telah mendorong pemerintah untuk memperluas cakupan vaksinasi pada balita dan anak-anak pra-sekolah, terutama karena perebakan luas varian omicron yang membuat sejumlah besar anak-anak dirawat di rumah sakit.
Murthy mengatakan “jika dan ketika FDA dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) memutuskan untuk bergerak maju, kami akan bekerjasama dengan mitra-mitra komunitas yang terpercaya untuk memastikan bahwa keluarga memiliki informasi berbasis sains yang akurat tentang vaksin, sehingga mereka dapat membuat keputusan terbaik untuk anak-anak mereka.”
“Sementara kita menunggu proses kajian ini, saya ingin sekali menekankan betapa pentingnya bagi kita semua untuk divaksinasi dan membuat anak-anak usia di atas lima tahun yang sudah memenuhi syarat untuk vaksinasi, dapat segera divaksinasi,” tambah Murthy. [em/lt]