Gedung Putih mengatakan pihaknya “masih mengumpulkan informasi” terkait serangan drone yang mengguncang Moskow pada Selasa (30/5) dini hari. Akan tetapi, Gedung Putih menggarisbawahi bahwa Amerika Serikat “tidak mendukung serangan di dalam Rusia.”
Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre menyampaikan itu pada jumpa pers di Gedung Putih, beberapa jam setelah serangan itu memaksa dilakukannya evakuasi di Moskow, di mana gedung-gedung permukiman di ibu kota Rusia itu diserang untuk pertama kalinya selama perang melawan Ukraina.
Jean-Pierre menegaskan kembali bahwa “secara prinsip” pemerintah AS tidak mendukung Ukraina menggunakan persenjataan Amerika di wilayah Rusia.
“Kami tidak mendukung penggunaan peralatan buatan AS untuk serangan di dalam Rusia,” ungkapnya. “Sikap kami sudah sangat jelas mengenai itu, dan kami akan terus bersikap demikian. Dan sikap kami sudah jelas, bukan hanya di muka umum, tapi juga secara pribadi dengan Ukraina.”
Ia menolak menanggapi apakah pejabat pemerintah AS telah berbicara kepada pejabat Ukraina tentang insiden di Moskow tersebut.
Jean-Pierre juga mencatat bahwa Rusia pada hari Selasa meluncurkan serangan udara ke-17-nya pada bulan ini ke Ibu Kota Ukraina, Kyiv. Ia mengatakan bahwa “Rusia memulai agresi yang tidak beralasan ini, perang yang tidak beralasan terhadap Ukraina ini.”
Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan, serangan drone tidak akan memengaruhi paket bantuan persenjataan AS bagi Ukraina, termasuk amunisi drone. Ia mengatakan bahwa AS telah berkomitmen untuk mendukung Ukraina dalam upayanya membela negara itu, dan Ukraina pun telah berkomitmen untuk tidak menggunakan sistem persenjataan Amerika di dalam wilayah Rusia, sehingga bantuan itu akan tetap diberikan. Pejabat itu berbicara dengan identitas yang disembunyikan untuk membahas masalah sensitif.
Pejabat Ukraina mengatakan, serangan udara Selasa dini hari ke Kyiv menewaskan sedikitnya satu orang, melukai 11 orang dan membuat warga kembali mengungsi ke tempat berlindung. [rd/ka]
Forum