Pihak berwenang Gambia telah menggagalkan upaya kudeta militer dan menangkap empat tentara yang berencana menggulingkan pemerintahan Presiden Adama Barrow, kata pemerintah Rabu (21/12).
Komando Tinggi Angkatan Bersenjata Gambia menangkap empat tentara yang terkait dengan dugaan upaya kudeta menyusul operasi militer yang dilakukan Selasa, kata pemerintah Gambia dalam sebuah pernyataan.
Upaya kudeta bukan hal yang baru di Gambia, negara kecil di Afrika Barat berpenduduk 2,5 juta jiwa yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh Senegal. Gambia masih dalam kesulitan setelah selama lebih dari dua dekade berada di bawah mantan presiden Yahya Jammeh yang otoriter dan diduga melakukan sejumlah pelanggaran.
Jammeh sendiri merebut kekuasaan melalui kudeta pada tahun 1994 dan menggagalkan beberapa upaya untuk menggulingkannya sebelum ia kalah dari Barrow dalam pemilu pada akhir 2016.
Penyingkirannya sebagai presiden secara luas dipandang sebagai dorongan untuk demokrasi, meskipun rasa frustrasi meningkat terhadap pemerintah Barrow karena gagal mengatasi kemiskinan dan meningkatnya biaya hidup.
"Berdasarkan laporan intelijen... beberapa tentara Gambia berencana untuk menggulingkan pemerintah yang terpilih secara demokratis," kata pemerintah pada hari Rabu.
Tentara sedang mengejar tiga kaki tangan lainnya dan penyelidikan sedang berlangsung, tambah pernyataan pemerintah.
Belum ada rincian apakah upaya kudeta itu terkait dengan rezim sebelumnya.
Delapan mantan tentara yang dipimpin oleh salah satu mantan ajudan Jammeh berencana untuk menggulingkan Barrow setahun setelah ia berkuasa. Mereka dijatuhi hukuman penjara pada tahun 2019 atas tuduhan pengkhianatan dan konspirasi. Mereka menyangkal tuduhan-tuduhan itu. [my/lt]
Forum