Keiko Fujimori mengakui kalah Jumat (10/6) dalam salah satu pemilihan presiden terketat di Peru, yang membuat negeri itu dalam ketegangan selama hampir satu minggu.
Ia mengatakan dia menerima hasil pemilihan itu "dengan semangat demokrasi" dan akan memimpin apa yang dikatakannya oposisi terhormat.
Sampai Jumat, ia masih belum bersedia mengaku kalah meskipun hampir kalah dalam pemilihan babak-dua dari pakar ekonomi konservatif dan mantan pejabat Bank Dunia Pedro Kuczynski, dengan perbandingan perolehan suara 50,1 persen lawan 49,9 persen.
Kuczynski mengajak bangsa Peru untuk bekerja sama demi masa depan negara.
Keiko Fujimori adalah putri mantan Presiden Alberto Fujimori, yang menjalani 25 tahun hukuman penjara karena pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi selama pemerintahannya dari tahun 1990 sampai tahun 2000.
Fujimori telah mencoba untuk menjauhkan diri dari ayahnya yang namanya buruk. Tetapi Kuczynski dan kandidat lainnya memperingatkan bahwa Keiko Fujimori akan memperkenalkan kembali pemerintahan otoriter di Peru, kalau ia terpilih. [sp]