Mantan pakar ekonomi Bank Dunia Pedro Pablo Kuczynski telah memenangkan persaingan terketat dalam pemilihan presiden di Peru dalam lima dasawarsa, kata para pejabat pemilu.
Dengan semua suara sudah dihitung, komisi pemilihan umum Peru mengatakan Kuczynski memperoleh 50,1 persen suara dibandingkan 49,9 persen untuk Keiko Fujimori, putri mantan Presiden Alberto Fujimori Yang dipenjara.
Para pendukung segera merayakannya di luar markas besar kampanye Kuczynski sementara yang bakal jadi presiden terpilih mengirim pesan singkat di Twitter berterima kasih kepada bangsanya.
"Sekarang saatnya untuk bekerja bersama-sama untuk masa depan negara kita," tulisnya.
Tetapi selisih jumlah suara -di antara mereka begitu kecil sehingga komisi pemilu harus menyelesaikan masalah 0,2 persen surat suara yang dipertanyakan karena tercemar, tanda-tanda yang tidak benar, atau masalah-masalah lain sebelum pemenangnya diumumkan.
Tetapi, lembaga survei mengatakan hampir mustahil bagi Fujimori untuk menang.
"Saya tidak akan membuat pernyataan apapun," kata Fujimori hari Kamis (9/6). "Saya akan menunggu. Kami menunggu dengan sabar."
Seminggu yang lalu, Fujimori menjadi favorit untuk menang. Tapi Kuczynski menyusulnya dalam jajak pendapat akhir, sementara warga Peru menimbang sejarah ayahnya, yang dihukum karena korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia, serta skandal yang melibatkan para penasihat dekatnya sendiri.
Sebagian warga Peru memuji Fujimori senior karena mengalahkan gerilyawan jalan terang yang melakukan kekerasan, dan membangun sekolah-sekolah di perdesaan selama sepuluh tahun menjabat presiden.
Kuczynski telah berjanji akan membangun proyek-proyek prasarana dan menurunkan pajak penjualan, untuk mendongkrak ekonomi yang lesu dan anjloknya harga mineral. [sp]
