Dua episode pertama “Expats,” sebuah drama tentang perempuan ekspatriat, dirilis di Amazon Prime 26 Januari lalu. Namun ketika pemirsa di Hong Kong mencoba menontonnya, mereka malah mendapat pesan yang mengatakan bahwa “video ini saat ini tidak tersedia untuk ditonton di lokasi Anda.”
Drama enam episode ini memang mengambil latar cerita Hong Kong. Episode pertamanya menampilkan adegan singkat di mana orang-orang yang berunjuk rasa berteriak dalam bahasa Kanton, “Saya ingin pemilihan umum yang sebenarnya.”
Trailer “Expats” juga menampilkan kerumunan orang yang memegang payung, yang merujuk pada Gerakan Payung tahun 2014, ketika para pengunjuk rasa menuntut hak untuk memilih Kepala Eksekutif kota tersebut.
Pihak berwenang tidak membantah, tapi juga tidak membenarkan, terlibat dalam keputusan pelarangan streaming drama itu. Juru bicara Biro Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Hong Kong mengatakan pemerintah tidak mengomentari masalah ini dan malah meminta wartawan mengajukan pertanyaan ke Amazon.
Para aktivis demokrasi mengaitkan pelarangan tersebut dengan upaya kota itu untuk memperketat kontrolnya terhadap pidato politik setelah protes antipemerintah pada tahun 2019 mengguncang kota tersebut.
Pada tahun 2020, China mengesahkan Undang-Undang Keamanan Nasional yang mengkriminalisasi aktivitas politik, seperti protes kemerdekaan. Sejak itu, ratusan aktivis telah ditangkap atau diasingkan, sementara media yang berhaluan oposisi terpaksa gulung tikar.
Ini bukan kali pertama berita pelarangan film muncul di Hong Kong. Sebelumnya, Walt Disney menghapus salah satu episode serial kartun “The Simpsons” yang menyertakan referensi ke “kamp kerja paksa” di China dari layanan streaming Disney Plus di Hong Kong.
Seperti kasus “Expats”, tidak jelas apakah pemerintah Hong Kong terlibat dalam penyensoran “The Simpsons”. Namun, sudah menjadi pengetahuan umum bahwa pada Juni 2021, pemerintah kota mengubah Undang-undang Sensor Film guna memberi mereka wewenang untuk menghapus film yang memuat “penggambaran, atau perlakuan terhadap tindakan atau aktivitas apa pun yang mungkin merupakan pelanggaran yang membahayakan keamanan nasional.”
“Expats” sebelum diproduksi sebetulnya sudah memicu kontroversi. Pada masa puncak pandemi, Kidman meminta pemerintah Hong Kong memberinya izin untuk tidak mengikuti karantina wajib ketika datang ke Hong Kong untuk syuting serial tersebut.
Pemerintah mengizinkan Kidman, dan ini membuat marah warga Hong Kong. Sementara warga Hong Kong diwajibkan vaksinasi sebelum kembali dari luar negeri dan menjalani karantina dua hingga tiga minggu, aktris peraih Oscar ini bisa masuk tanpa prosedur berbelit. [ab/uh]
Forum