Tautan-tautan Akses

Dukung Rencana Penculikan Aktivis Iran, Perempuan AS Keturunan Iran Diganjar 4 Tahun Penjara


Jurnalis AS-Iran Masih Alinejad tiba di acara tahunan Majalah Time Women of the Year Gala di Los Angeles, pada 8 Maret 2023. (Foto: AFP/Michael Tran)
Jurnalis AS-Iran Masih Alinejad tiba di acara tahunan Majalah Time Women of the Year Gala di Los Angeles, pada 8 Maret 2023. (Foto: AFP/Michael Tran)

Departemen Kehakiman Amerika Serikat, pada Senin (10/4), mengatakan seorang perempuan Amerika Serikat keturunan Iran dijatuhi hukuman empat tahun penjara karena memberikan dukungan keuangan untuk rencana penculikan terhadap aktivis dan wartawan Masih Alinejad.

Niloufar Bahadorifar, 48, yang berasal dari Irvine, California, mengaku bersalah pada Desember lalu atas berbagai tuduhan, termasuk bersekongkol dalam melanggar sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat terhadap Iran dengan memberikan dukungan material kepada negara Timur Tengah itu.

Departemen Kehakiman mengatakan Bahadorifar divonis empat tahun penjara oleh Hakim Distrik AS Ronnie Abrams pada Jumat (7/4) lalu, diikuti tiga tahun pembebasan dengan pengawasan.

“Bahadorifar memberikan dukungan keuangan untuk rencana jahat yang dimaksudkan untuk menculik seorang aktivis HAM Iran yang tinggal di Amerika Serikat setelah ia dibungkam pemerintah Iran selama bertahun-tahun,” ujar pengacara Damian Williams dalam sebuah pernyataan.

Bahadorifar dihukum karena melakukan pencucian uang dari Iran ke AS, yang digunakannya untuk membayar penyelidik swasta untuk melakukan pengawasan terhadap Alinejad atas nama seorang agen intelijen Iran, Mahmoud Khazein.

Khazein dan tiga tersangka agen intelijen Iran lainnya sedang dicari Biro Penyidik Federal (FBI) terkait dugaan rencana penculikan Alinejad, yang tinggal di New York, untuk dibawa kembali ke Iran.

Bahadorifar dituduh mengirimkan setoran tunai lebih dari US$476,100 ke dalam rekening di Amerika Serikat sejak tahun 2019, mengatur sebagian besar simpanan dengan kelipatan kurang dari US$10,000 agar tidak terdeteksi otoritas keuangan AS.

Bahadorifar tidak dituduh berpartisipasi dalam konspirasi penculikan itu, dan pengacaranya menilai ia adalah korban penipuan yang tidak ia sadari.

“Pemerintah Iran telah menunjukkan bahwa mereka akan mengambil tindakan ekstrem untuk membungkam para pembangkang dan kritikus di seluruh dunia, yang menggunakan hak-hak mereka secara sah, termasuk lewat penggunaan kekerasan di wilayah AS,” ujar Asisten Jaksa Agung Matthew Olsen.

“Kami meminta pertanggungjawaban individu yang melanggar sanksi Amerika dengan memberi bantuan keuangan, yang pada akhirnya mendukung rencana penculikan yang gagal, yang diarahkan oleh pemerintah Iran,” tambah Olsen.

Menurut pihak berwenang Amerika Serikat, Alinejad, yang dikenal karena kritik tajamnya terhadap rezim ulama Iran – termasuk perintah agar perempuan mengenakan hijab – juga telah menjadi sasaran rencana pembunuhan terpisah yang didukung Iran.

Iran membantah terlibat dalam dugaan rencana penculikan yang menarget Alinejad. [em/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG