Tautan-tautan Akses

Dua Tahun Setelah Diampuni, Tokoh Oposisi Mesir Kembali Ditahan 


Figur oposisi Mesir Yahya Abdelhadi dalam foto yang dirilis pada 31 Desember 2018. (Foto: Dokumentasi pribadi/AFP)
Figur oposisi Mesir Yahya Abdelhadi dalam foto yang dirilis pada 31 Desember 2018. (Foto: Dokumentasi pribadi/AFP)

Tokoh oposisi Mesir, Yahya Abdelhadi, ditahan untuk diinterogasi pada Rabu (31/7), menurut pengacara terkemuka Khaled Ali, dua tahun setelah dia menerima pengampunan presiden.

Ali diberitahu oleh pihak berwenang pada Rabu malam, bahwa Abdelhadi telah dibawa ke markas besar kejaksaan keamanan negara “untuk mulai diinterogasi”, tulisnya di laman Facebook.

Pengacara tersebut sebelumnya telah mengunggah, bahwa tokoh oposisi veteran tersebut diambil paksa dari mobil di sebuah jalan di Kairo yang ramai “oleh sejumlah orang berpakaian sipil” yang “menculiknya ke lokasi yang tidak diketahui.”

Abdelhadi merupakan salah satu pembangkang pertama yang diampuni pada 2022, ketika Presiden Abdel Fattah al-Sisi mengaktifkan kembali komite pengampunan presiden, dalam apa yang disebut sebagai awal baru bagi catatan hak asasi manusia Mesir yang difitnah.

Dia dibebaskan pada Juni, setelah tiga tahun dipenjara atas tuduhan “menyebarkan berita palsu,” meskipun dia baru dijatuhi hukuman, beberapa minggu sebelum pembebasannya.

Abdelhadi, seorang kritikus pemerintahan Sisi, telah menjadi tokoh kunci dalam gerakan Kefaya (Cukup!), yang membantu menggulingkan otokrat sebelumnya, Husni Mubarak, pada 2011.

Pemerintah telah meluncurkan kembali “dialog nasional” sejak 2022 dan membebaskan ratusan tahanan politik, tetapi kelompok hak asasi manusia mengatakan setidaknya tiga kali lebih banyak yang telah ditangkap selama periode yang sama.

Aktivis hak asasi manusia memperkirakan, Kairo masih menahan puluhan ribu tahanan politik, banyak dari mereka dalam kondisi yang brutal. [ns/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG