Para pemimpin keagamaan dan hak-hak sipil di berbagai penjuru Amerika melangsungkan doa bersama dan renungan hari Sabtu (20/6) sementara negara berkabung atas tewasnya sembilan warga kulit hitam di sebuah gereja Episkopal Metodis Afrika (AME) Emanuel di Charleston, South Carolina.
Di kota New York, para jemaat berkumpul di salah satu gereja AME terbesar di Amerika untuk melangsungkan kebaktian pagi, dan kemudian berpawai. Lebih dari 3.000 orang diperkirakan hadir dalam kegiatan itu, tempat para pemimpin gereja dan Walikota New York Bill de Blasio dijadwalkan berpidato.
Di Detroit, cabang setempat Jaringan Aksi Nasional -- yang dimotori pendeta kulit hitam Al Sharpton -- menyelenggarakan dialog antar agama dalam menanggapi insiden penembakan di Charleston.
Kebaktian yang melibatkan berbagai ras juga berlangsung di Atlanta, sebuah kota penting dalam gerakan hal sipil Amerika.
Tersangka penembakan massal, Dylann Roof, seorang kulit putih berusia 21 tahun, ditahan di penjara Charleston County.
Ia menghadapi sembilan dakwaan pembunuhan dan satu dakwaan kepemilikan senjata api secara ilegal. Seorang hakim di Charleston menetapkan uang jaminan US$1 juta atas tuduhan kepemilikan senjata namun mengatakan ia tidak memiliki wewenang untuk menetapkan uang jaminan atas sembilan dakwaan pembunuhan.
Roof dikabarkan mengatakan kepada para penyelidik, ia memilih Gereja AME Emanuel untuk melakukan aksinya karena itu merupakan gereja bersejarah warga Amerika keturunan Afrika. CNN melaporkan, Roof ditahan di ruang isolasi dan dalam pengawasan penuh untuk mencegah kemungkinan bunuh diri.