Tautan-tautan Akses

Warga Amerika Gelar Doa Bersama untuk Korban Penembakan di Gereja


Pendeta Richard Harkness berpegangan tangan dengan pendeta Jack Lewin (dua dari kanan) saat para hadirin menyanyikan lagu pujian dan doa bersama, di gereja Morris Brown AME, Charleston, South Carolina (18/6).
Pendeta Richard Harkness berpegangan tangan dengan pendeta Jack Lewin (dua dari kanan) saat para hadirin menyanyikan lagu pujian dan doa bersama, di gereja Morris Brown AME, Charleston, South Carolina (18/6).

Doa bersama untuk para korban penembakan di salah satu gereja bersejarah di Charleston, South Carolina, digelar di gereja-geraja di seluruh penjuru Amerika, Kamis malam (18/6). Warga berkumpul untuk mengenang korban penembakan di gereja Emanuel African Methodist Episcopal, Rabu (17/6).

Ratusan penduduk kulit hitam dan putih Charleston, South Carolina, dengan saling bergandengan lengan, menyanyikan “Black and White Together. We Shall Overcome” ketika acara kebaktian dan mengenang berakhir untuk 9 orang yang tewas dalam penembakan di gereja Emanuel.

“Tuhan menghendaki Charleston menjadi mercusuar,” seru seorang pendeta dalam acara yang hampir dua jam disebuah stadion olah raga yang berjubel. “Tuhan menghendaki Charleston karena Charleston mencintai dirinya sendiri,” kata pendeta tersebut, dan menambahkan bahwa penduduk kota itu saling menyapa di jalanan dan peduli satu sama lain.

Clementa Pinckney, 41, pendeta gereja dan senator negara bagian South Carolina, merupakan salah seorang di antara korban penembakan tersebut.

Pada satu saat, setiap orang di stadion itu berdiri dan bertepuk tangan untuk menunjukkan dukungan pada para korban dan keluarga mereka. Sebelum acara kebaktian itu dimulai, antrian telah terbentuk di depan stadion itu Jumat sore.

Panitia telah memperingatkan bahwa ruangan di stadion tersebut terbatas dan tempat duduk tersedia berdasarkan siapa yang duluan datang. Jalanan sekitar stadion itu ditutup.

Disamping acara mengenang dan berdoa penduduk setempat di Charleston, kebaktian juga direncanakan di seluruh Amerika. Acara hari Jumat itu merupakan puncak hari berkabung di kota bagian selatan Amerika tersebut.

Pendeta Sandy Drayton dalam doa bersama di Gereja Morris Brown AME di Charleston, South Carolina, 18 Juni 2015.
Pendeta Sandy Drayton dalam doa bersama di Gereja Morris Brown AME di Charleston, South Carolina, 18 Juni 2015.



Para Korban Penembakan

Korban-korban lainnya: Cynthia Hurd, 54 tahun, seorang pustakawan; Sharonda Coleman-Singleton, 45 tahun, seorang guru olahraga;Tywanza Sanders, 26 tahun, seorang tukang cukur rambut; Ethel Lance, 70 tahun, seorang pengurus gereja; Susie Jackson, 87 tahun, jemaat gereja; DePayne Middleton, 49 tahun, dokter dan pendeta; Myra Thompson, 59 tahun, isteri pemimpin gereja; dan Pendeta Daniel Simmon, 74 tahun,

Beberapa gereja di sekitar Charleston dan rumah-rumah ibadah lainnya ikut menggelar doa bersama.

AME Philadelphia

Di Philadelphia, para anggota gereja Mother African African Methodist Episcopal ikut bergabung bersama kaum Muslim dan Yahudi dalam doa bersama untuk para korban penembakan.

Pendeta Dr. Janet J. Sturdivant berada di antara mereka yang hadir dalam doa bersama tersebut. "Sekarang bahkan kejahatan mendatangi rumah Tuhan, di mana orang seharusnya dapat merasa aman, di mana mereka datang untuk memperoleh keselamatan, di mana mereka datang untuk perdamaian, di mana mereka datang ketika mereka sedang dalam kesulitan. Mereka datang ke rumah Tuhan," katanya.

XS
SM
MD
LG