Pemerintah Denmark tidak ingin menerima pengungsi tahun ini yang datang ke negara itu berdasarkan sistem kuota PBB, kata seorang pejabat, Sabtu (9/9). Badan pengungsi PBB telah membuat kesepakatan dengan beberapa negara, termasuk Denmark, agar menampung sejumlah pengungsi setiap tahun. Sejak 1989, Denmark telah menerima sekitar 500 pengungsi berdasarkan kuota PBB itu setiap tahun.
"Tetapi sekarang Denmark tidak ingin lagi berkomitmen untuk itu," kata Menteri Pembauran Inger Stoejberg, yang dianggap bersikap keras mengenai imigrasi. Ia tidak yakin masih ada tempat bagi para pengungsi berdasarkan kuota itu tahun ini.
Stoejberg mengatakan Denmark telah menerima sekitar 56 ribu pemohon suaka spontan sejak 2012 dan banyak di antara mereka diperkirakan akan berusaha membawa kerabat. Ia mengatakan mereka yang telah berada di Denmark harus berintegrasi terlebih dulu. Partai Rakyat Denmark yang anti-imigrasi dan mendukung pemerintah, mendukung usulan undang-undang tersebut.
Holger K Nielsen, anggota senior Partai Rakyat Sosialis, partai oposisi kecil, mengatakan “sema sekali salah kalau Stoejberg menutup pintu bagi pengungsi berdasarkan kuota.” Ia menambahkan bahwa Stoejberg mengecewakan para pengungsi terlemah di dunia.
Belum ada tanggal yang ditetapkan untuk melakukan voting di parlemen mengenai usulan undang-undang tersebut. Denmark menerima sekitar 20 ribu pencari suaka pada tahun 2015, jumlah yang kecil dibandingkan dengan yang diterima negara-negara tetangganya, Swedia dan Jerman. [uh]
