Tautan-tautan Akses

DK PBB Setuju Ban Ki-moon Jabat Sekjen PBB untuk Masa Jabatan Kedua


Ban Ki-Moon, diperkirakan akan terpilih kembali sebagai Sekretaris Jenderal PBB hingga akhir tahun 2016.
Ban Ki-Moon, diperkirakan akan terpilih kembali sebagai Sekretaris Jenderal PBB hingga akhir tahun 2016.

Hari Selasa, Majelis Umum PBB diperkirakan akan merekomendasikan kembali pemilihan Ban Ki-moon dalam sebuah keputusan secara aklamasi.

Badan terkuat PBB tersebut mengadakan rapat tertutup memilih kembali Ban Ki-moon hari Kamis dan kemudian menyetujui nya, hari Jumat, dengan aklamasi dalam rapat tertutup lainnya. Apabila satu dari lima negara pemegang hak veto menolak pencalonan ini, Ban Ki-moon tak dapat terpilih kembali untuk masa jabatan kedua.

Setelah pertemuan itu, ketua DK-PBB untuk bulan Juni, Duta Besar Gabon, Nelson Messone membacakan komunike dari 15 anggota dewan.

“Dewan Keamanan, telah mempertimbangkan berbagai hal untuk merekomendasi pengangkatan Sekjen PBB, merekomendasi Majelis Umum untuk mengangkat Ban Ki-moon sebagai sekretaris jendral PBB untuk masa jabatan kedua dari 1 Januari 2012 hingga 31 Desember 2016. “

Berbicara di ibukota Brazil dalam rangka kunjungannya ke Amerika Latin, Ban Ki-moon mengatakan “merasa sangat terhormat” atas hasil pilihan DK PBB tersebut.

Hari Selasa, ke-192 anggota Majelis Umum diperkirakan akan merekomendasikan kembali Ban Ki-moon dalam sebuah keputusan yang akan diambil secara aklamasi.

Di bawah piagam PBB, jabatan Sekjen digilir secara regional dan saat ini dipegang oleh Asia. Ban Ki-moon yang berusia 67 tahun dulu menjabat sebagai menteri luar negeri Korea Selatan ketika ditunjuk sebagai kepala PBB bulan Januari 2007.

Selama menjabat ia telah mengangkat isu mengenai perubahan iklim, perlucutan senjata, ketidaksetaraan gender dan perdamaian serta keamanan sebagai prioritas tertinggi.

Ia bepergian terus menerus untuk menyampaikan dukungan PBB dan dukungan internasional ke berbagai negara yang mengalami krisis karena bencana alam maupun konflik bersenjata.

Pengkritik Ban Ki-moon mengatakan ia kurang vokal sebagaimana seharusnya dalam isu-isu mengenai HAM dan mengeluhkan “diplomasi diam”-nya telah gagal dalam menjinakkan diktator dunia dan pemimpin yang yang zalim.

XS
SM
MD
LG