Para pemimpin Rusia memberi penghormatan kepada mereka yang tewas dalam perang skala penuh selama tiga tahun di Ukraina. Perang yang memasuki tahun keempat itu masih disebut Rusia sebagai “Operasi Militer Khusus.” Mereka menandainya dengan berbagai kegiatan, termasuk pameran foto mereka yang tewas. Namun, percakapan di jalan-jalan kota Moskow didominasi oleh antisipasi pertemuan tatap muka antara Trump dan Putin.
Maxim Ilyinov termasuk di antara seniman yang ambil bagian dalam pameran foto itu. Ia menganggap pendekatan Trump bersifat transaksional, dan itu merupakan hal yang positif.
Katanya, “Trump selalu mengatakan, “ayo buat kesepakatan.’ Ini adalah posisi bisnis. Dan mereka yang membuat kesepakatan tidak menyia-nyiakan kesempatan, mereka berusaha mendapatkannya. Orang dapat berunding dengannya, karena ia menginginkan uang, bukan peluru.”
Hubungan antara Moskow dan Washington mencapai titik terendah karena dukungan politik dan militer pendahulu Trump, Presiden Joe Biden, untuk Ukraina. Janji Trump untuk mengakhiri perang dan undangan untuk Rusia – bukan Ukraina – ke perundingan perdamaian telah memicu antusiasme di Moskow untuk mengatur kembali hubungan.
Tetapi antusiasme itu diredam oleh sejumlah orang yang menyerukan untuk menurunkan ekspektasi. Alexey Gromyko memimpin Institute of Europe di Lembaga Ilmiah Rusia.
Pada sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh kantor berita Rusia Ria Novosti, ia mengatakan, “Kita ingat masa jabatan pertama Trump ketika, secara umum, sanksi besar-besaran mulai diberlakukan terhadap negara kita seperti yang tidak pernah terjadi sebelumnya, peningkatan pasokan senjata ke Ukraina dimulai. Banyak yang dilakukan telah memperburuk situasi terkait krisis Ukraina dan dalam hubungan antara Moskow dan Washington ketika itu.”
Warga Rusia yang menentang invasi negara mereka terhadap Ukraina telah dibungkam di Rusia atau dipaksa untuk mengasingkan diri. Mereka menganggap perundingan yang diusulkan Trump sebagai kemenangan politik dan militer de facto bagi Putin.
Anton Barbashin adalah Direktur Editorial di Riddle Russia, sebuah organisasi berbasis di Jerman yang menyatukan beragam kelompok penentang Putin yang tinggal di pengasingan. Katanya, “Rusia benar-benar ingin memiliki hubungan kerja dengan Amerika Serikat, selama kepentingan Rusia di Ukraina diperhitungkan. Ini sebenarnya merupakan rencana ambisius Putin, yang tidak berbeda dengan penyerahan Ukraina.”
Pendapat umum di jalan-jalan Moskow adalah dengan Trump, pintu telah terbuka, hal yang mustahil terjadi di bawah Biden. Kata Alisa,“Trump adalah orang yang lebih masuk akal, pragmatis. Dan orang-orangnya, dan Elon Musk, mereka semua, adalah orang-orang pintar.”
Warga Moskow lainnya, Sergey, mengemukakan tidak ada ruang untuk negosiasi dengan Biden. Menurutnya, Biden menyembunyikan kebenaran dan memiliki kepentingan pribadi di Ukraina. Kata warga lainnya, Dimitri, ia sejujurnya tidak peduli dengan Amerika maupun Eropa karena menurutnya Rusia akan menang.
Banyak warga Rusia yang mengatakan mereka ingin melihat perang berakhir di Ukraina. Mereka juga menganggap langkah Trump sebagai jalur menuju kesepakatan perdamaian yang mereka harapkan akan mengakhiri bukan hanya perang tetapi juga sanksi-sanksi – dan pengucilan Rusia. [uh/ab]
Forum