Ratusan warga Sudan hari Minggu ambil bagian dalam protes anti-pemerintah di ibukota dan kota-kota lainnya ketika pemerintah mengumumkan telah memperoleh pinjaman 300 juta dolar untuk mengatasi krisis ekonomi yang memicu kerusuhan.
Demonstrasi dimulai pada bulan Desember menentang kenaikan harga dan kelangkaan makanan serta dengan cepat meningkat menjadi seruan agar Presiden Omar al-Bashir mundur. Demonstrasi ini merupakan salah satu tantangan terbesar selama pemerintahannya yang sudah berlangsung hampir 30 tahun.
Pasukan keamanan menanggapi demonstran dengan tindakan keras yang menewaskan puluhan orang.Demonstrasi ini dipimpin oleh Asosiasi Profesional Sudan, yang menjadi induk serikat profesional independen.
Gambar-gambar yang diunggah di internet menunjukkan puluhan orang berunjuk rasa di Khartoum dan kota kembarnya Omdurman, meneriakkan: "Kebebasan, martabat, dan keadilan."
Mereka juga meneriakkan "rakyat inginkan rezim jatuh," menggemakan slogan populer selama pergolakan Arab 2011 yang sempat menentang despotisme di wilayah tersebut, namun tidak sampai ke Sudan. [my]