Tautan-tautan Akses

Dampak Mengerikan Kekerasan di Pesisir Suriah


Mobil-mobil yang terbakar masih berada di garasi terbuka pasca bentrokan maut antara pasukan keamanan Suriah dan orang-orang bersenjata yang setia kepada mantan Presiden Bashar Assad, di Jableh, Suriah, 10 Maret 2025.
Mobil-mobil yang terbakar masih berada di garasi terbuka pasca bentrokan maut antara pasukan keamanan Suriah dan orang-orang bersenjata yang setia kepada mantan Presiden Bashar Assad, di Jableh, Suriah, 10 Maret 2025.

Warga Suriah di Kawasan Jableh kembali ke rumah mereka yang terbakar dan rusak setelah pertempuran antara pasukan keamanan pemerintah dan pejuang yang mendukung Bashar al-Assad, mantan pemimpin negara itu yang sudah digulingkan.

“Apa yang bisa saya lakukan dengan hidup saya pada usia seperti ini? Masa depan anak-anak saya musnah, begitu juga semua hasil kerja keras dan perasan keringat saya. Kami mengungsi. Saya tinggal di rumah orang yang menerima saya bersama keluarga dan anak-anak saya. Mereka bahkan membakar toko saya, toko tempat kami tinggal dan mencari nafkah, dan saya hanya menyewa itu,” kata Abu Ali al-Khair, salah satu warga Jableh yang berdiri di rumahnya yang terbakar.

Aksi kekerasan mulai menyebar di seluruh wilayah pesisir itu, yang menjadi tempat tinggal bagi banyak warga Alawit pada 6 Maret, ketika pemerintah Islam Sunni Suriah menyatakan pasukan mereka diserang oleh sisa-sisa pendukung Assad yang digulingkan, yang merupakan warga Alawit.

Pasukan keamanan menyerbu ke kawasan itu untuk menumpas pemberontakan, ketika masjid-masjid di kawasan yang setia kepada pemerintah itu mengeluarkan seruan untuk jihad. Selama kekerasan setelahnya, organisasi Syrian Observatory for Human Rights mengatakan lebih dari 1.200 warga sipil terbunuh, mayoritas dari mereka adalah kaum Alawit.

Kantor HAM PBB mengatakan, seluruh keluarga-keluarga termasuk perempuan dan anak-anak terbunuh di kawasan pesisir itu sebagai bagian dari serangkaian pembunuhan sektarian oleh kelompok-kelompok yang bersaing dalam pemberontakan oleh pendukung setia Assad.

Presiden sementara Suriah, Ahmed al-Sharaa pada hari Senin berjanji akan menghukum mereka yang bertanggung jawab, termasuk sekutunya sendiri jika itu memang harus dilakukan.

Komite pencari fakta Suriah yang melakukan investigasi pembunuhan sektarian itu menyatakan pada hari Selasa bahwa tidak seorang pun berada di atas hukum dan mereka akan melakukan penangkapan dan penuntutan terhadap para pelaku. [ns/uh]

Forum

XS
SM
MD
LG