Kantor berita Reuters melaporkan tingkat polusi udara di China turun sebesar 10,8% selama Januari hingga Juli. Industri di negara tersebut melambat dalam kurun waktu tersebut karena virus corona. Meski demikian, tinkgkat polusi di negara Tirai Bambu itu masih jauh di atas rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), berdasarkan data Kementerian Ekologi dan Lingkungan.
Rata-rata partikel berbahaya yang dapat merusak paru-paru di China mencapai 33 mikrogram per meter kubik selama tujuh bulan, menurut data yang dikumpulkan dari stasiun pemantauan di lebih dari 300 kota, kata Kementerian Ekologi dan Lingkungan.
Standar nasional China adalah 35 mikrogram, meskipun WHO merekomendasikan level yang tidak lebih dari 10.
Kementerian Lingkungan Hidup mengatakan peningkatan kualitas udara di seluruh negeri pada Februari dan Maret "tidak ada bandingannya" setelah pemerintah memberlakukan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona. [ah]