Tautan-tautan Akses

CIA: COVID Kemungkinan Besar Berasal dari Kebocoran Laboratorium


Para pekerja pemerintah berdiri di luar tenda biru yang digunakan untuk mengoordinasikan transportasi para pelancong dari Wuhan ke lokasi karantina yang telah ditentukan di Beijing, 15 April 2020. (Foto: AP)
Para pekerja pemerintah berdiri di luar tenda biru yang digunakan untuk mengoordinasikan transportasi para pelancong dari Wuhan ke lokasi karantina yang telah ditentukan di Beijing, 15 April 2020. (Foto: AP)

Direktur CIA John Ratcliffe, yang pernah menjabat sebagai direktur intelijen nasional pada 2020-2021 selama periode pertama kepresidenan Trump, menyatakan bahwa prioritas utamanya sejak hari pertama adalah menentukan asal-usul COVID-19.

Badan inteligen pemerintah federal Amerika Serikat, CIA. merevisi sikap resminya terkait asal-usul COVID-19, dengan menyatakan pada Sabtu (25/1) bahwa virus tersebut "kemungkinan besar" berasal dari kebocoran laboratorium di China, bukan dari penularan hewan ke manusia.

Kesimpulan baru tersebut muncul setelah John Ratcliffe resmi menjabat sebagai Direktur CIA pada Kamis, di bawah pemerintahan kedua Donald Trump di Gedung Putih.

Ratcliffe, yang pernah menjabat sebagai direktur intelijen nasional pada 2020-2021 selama periode pertama kepresidenan Trump, menyatakan dalam sebuah wawancara yang dirilis pada Jumat bahwa prioritas utamanya sejak hari pertama adalah menentukan asal-usul COVID-19.

"Badan tersebut akan mengambil tindakan," ujar Ratcliffe, yang meyakini bahwa COVID-19 berasal dari kebocoran di Institut Virologi Wuhan, dalam wawancaranya dengan media sayap kanan Breitbart.

Petugas keamanan berjaga di luar Institut Virologi Wuhan selama kunjungan tim WHO yang bertugas menyelidiki asal-usul COVID-19, di Wuhan, Hubei, Tiongkok, 3 Februari 2021. (Foto: Reuters)
Petugas keamanan berjaga di luar Institut Virologi Wuhan selama kunjungan tim WHO yang bertugas menyelidiki asal-usul COVID-19, di Wuhan, Hubei, Tiongkok, 3 Februari 2021. (Foto: Reuters)

"CIA menyimpulkan dengan tingkat keyakinan rendah bahwa asal-usul pandemi COVID-19 yang berkaitan dengan penelitian lebih mungkin dibandingkan dengan asal-usul alami, berdasarkan laporan yang tersedia," ujar juru bicara CIA dalam pernyataan pada Sabtu (25/1).

Sebelumnya, badan tersebut tidak memberikan kesimpulan apa pun terkait apakah COVID-19 berasal dari kebocoran laboratorium atau ditularkan melalui hewan.

"CIA terus menilai bahwa skenario terkait penelitian dan asal usul alami dari pandemi COVID-19 tetap masuk akal," kata juru bicara tersebut.

Menurut seorang pejabat Amerika Serikat, perubahan tersebut didasarkan pada analisis baru terhadap intelijen yang ada, yang sebelumnya diperintahkan oleh Direktur CIA William Burns. Analisis ini telah selesai sebelum kedatangan Ratcliffe minggu ini, kata pejabat itu kepada AFP.

Beberapa lembaga Amerika, seperti Biro Investigasi Federal (FBI) dan Departemen Energi, mendukung teori kebocoran dari laboratorium, meskipun dengan tingkat keyakinan yang bervariasi. Sementara itu, sebagian besar elemen komunitas intelijen lebih condong pada dugaan bahwa virus tersebut terjadi secara alamiah.

Para pendukung hipotesis kebocoran laboratorium mengemukakan bahwa kasus COVID-19 pertama kali yang diketahui muncul di Wuhan, China yang terletak sekitar 1.600 kilometer dari populasi kelelawar yang membawa virus mirip SARS. Wuhan merupakan pusat penelitian virus corona utama. [ah/ft]

Forum

XS
SM
MD
LG