China akan meningkatkan kepemimpinan Partai Komunis dalam industri keuangannya yang bernilai $61 triliun dan memperkuat upaya mengurangi risiko utang daerah, lapor media pemerintah dengan mengutip pertemuan penting kebijakan keuangan yang digelar dua kali dalam 10 tahun yang diadakan pada 30 dan 31 Oktober.
China akan menjunjung kepemimpinan Partai Komunis yang tersentralisasi dan terpadu dalam bidang keuangan, demikian dikutip dari Konferensi Kerja Keuangan Pusat yang diselenggarakan di Beijing.
Pertemuan itu, yang dihadiri Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Qiang, mengatakan China akan membentuk mekanisme untuk menyelesaikan risiko dan mengelola utang pemerintah daerah.
Negara tersebut juga akan membantu memenuhi permintaan pembiayaan yang wajar untuk semua jenis perusahaan properti dan menerapkan kebijakan untuk memenuhi kebutuhan perumahan.
Para pemimpin China berusaha menghidupkan kembali perekonomian dan menepiskan potensi risiko keuangan akibat turunnya bisnis properti, sementara utang pemerintah daerah telah mencapai 92 triliun yuan, sekitar $12,6 triliun, termasuk utang pembiayaan kendaraan pemerintah daerah.
Pertama kali diadakan pada 1997, pertemuan yang sebelumnya dikenal sebagai konferensi kerja keuangan nasional itu diawasi dengan ketat karena imbasnya terhadap perkembangan sistem keuangan China, yang menentukan arah reformasi besar-besaran dalam lima tahun ke depan.
Konferensi itu, yang biasanya diadakan lima tahun sekali, tidak terlaksana pada 2022. Konferensi terakhir diadakan pada 2017. [ka/lt]
Forum