Tautan-tautan Akses

China Berusaha Perluas Kerja Sama dengan Angkatan Laut Rusia


Kapal Angkatan Laut Rusia di Laut Hitam. Menteri Pertahanan China mengatakan pada Senin (7/3) ia berharap memperluas kerja sama angkatan laut dengan Rusia. (Foto: via AP)
Kapal Angkatan Laut Rusia di Laut Hitam. Menteri Pertahanan China mengatakan pada Senin (7/3) ia berharap memperluas kerja sama angkatan laut dengan Rusia. (Foto: via AP)

Menteri Pertahanan China mengatakan pada Senin (7/3) ia berharap memperluas kerja sama angkatan laut dengan Rusia, dalam pembicaraan publik tingkat tertinggi antara pejabat militer dari kedua negara sejak pemberontakan yang gagal di Rusia bulan lalu.

Li Shangfu berbicara di Beijing dengan Nikolai Yevmenov, kepala Angkatan Laut Rusia, dan mengatakan ia berharap kedua negara dapat "memperkuat komunikasi di semua tingkatan", menurut sebuah pernyataan dari Kementerian Pertahanan China.

Ia juga mengatakan kedua negara harus "secara teratur menyelenggarakan latihan bersama, pelayaran bersama dan kompetisi keterampilan militer bersama", serta "memperluas kerja sama praktis di bidang-bidang profesional".

Moskow dan Beijing harus "memberikan kontribusi positif untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional dan dunia", katanya.

Kapal armada Laut Hitam Rusia berlabuh di salah satu teluk Sevastopol, di Krimea yang dianeksasi Rusia. (Foto: AP)
Kapal armada Laut Hitam Rusia berlabuh di salah satu teluk Sevastopol, di Krimea yang dianeksasi Rusia. (Foto: AP)

Yevmenov mengatakan kedua negara harus "terus memperluas kerja sama di semua tingkat angkatan laut kedua negara" dan "terus mendorong hubungan antara kedua militer ke tingkat yang baru", kata pernyataan dari Kementerian Pertahanan China itu.

Pembicaraan antara Li dan Yevmenov adalah yang paling tinggi antara pejabat militer China dan Rusia sejak kepala kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, memimpin pasukannya dalam pemberontakan jangka pendek melawan petinggi militer Moskow – sebuah tindakan yang sangat memalukan bagi Kremlin.

Beijing mengatakan pihaknya mendukung Rusia dalam "melindungi stabilitas nasional" setelah pemberontakan tersebut, tetapi pemimpin Xi Jinping belum mengadakan pembicaraan publik dengan Presiden Vladimir Putin mengenai insiden tersebut.

China mengatakan negara itu adalah pihak netral dalam perang di Ukraina tetapi telah dikritik oleh negara-negara Barat karena menolak mengutuk Moskow dan karena hubungannya dengan Rusia.

Kedua negara telah meningkatkan kerja sama ekonomi dan kontak diplomatik dalam beberapa tahun terakhir, dengan kemitraan strategis mereka semakin dekat sejak invasi Moskow ke Ukraina tahun lalu.

Militer kedua negara juga sering mengadakan latihan bersama.

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Rusia, Valery Gerasimov, mengatakan bulan lalu kemitraan militer yang kuat negaranya dengan China menciptakan stabilitas di seluruh dunia. [ab/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG