Beberapa pejabat pemerintah menanda-tangani persetujuan itu hari Kamis dengan Persatuan Karen Nasional (KNU) dalam pertemuan di Pa-an, ibukota negara bagian Karen.
Pemberontak Karen, yang beroperasi di Burma tenggara, telah bertempur melawan pasukan pemerintah untuk memperoleh otonomi sejak setelah negara itu meraih kemerdekaan dari Inggris tahun 1948.
Sementara para nggota KNU mengatakan perkembangan itu positif, mereka memperingatkan bahwa sekali pertemuan tidak akan dapat mengakhiri pertempuran yang telah berlangsung puluhan tahun.
Kelompok itu mengatakan kampanye anti pemberontakan pemerintah telah menjadikan mereka korban pelanggaran HAM, termasuk kerja paksa, penjarahan, pemerasan dan penghancuran harta milik mereka. Ribuan warga desa terpaksa meninggalkan desa mereka untuk menghindari pertempuran.
Burma Tanda-tangani Gencatan Senjata dengan Kelompok Pemberontak Karen
Pemerintah Burma telah menanda-tangani persetujuan gencatan senjata dengan kelompok etnik pemberontak terkemuka, Persatuan Karen Nasional (KNU). Hal ini merupakan terobosan besar dalam usaha untuk mengakhiri pemberontakan yang telah berlangsung selama 63 tahun.