Tautan-tautan Akses

Menlu Inggris Desak Burma Lakukan Reformasi Lebih Jauh


Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague (kiri) melakukan jumpa pers bersama Aung San Suu Kyi di kediaman Suu Kyi di Rangoon (6/1).
Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague (kiri) melakukan jumpa pers bersama Aung San Suu Kyi di kediaman Suu Kyi di Rangoon (6/1).

Menlu Inggris William Hague hari Jumat mendesak pemerintah Burma melakukan reformasi lebih jauh jika ingin sanksi-sanksi atas Burma dicabut.

Menteri Luar Negeri Inggris William Hague dalam kunjungannya ke Burma hari Jumat mengatakan pemerintah Burma perlu melakukan reformasi lebih jauh, sebelum sanksi-sanksi terhadap negara itu bisa dicabut.

William Hague, yang merupakan Menteri Luar Negeri Inggris pertama yang mengunjungi Burma dalam 50 tahun, mengatakan reformasi yang dilakukan sejauh ini oleh Presiden Thein Sein menimbulkan harapan bahwa demokrasi dapat dicapai di negara itu. Namun, Hague menambahkan, Burma perlu ditekan untuk berbuat lebih jauh, termasuk membebaskan lebih banyak tahanan politik.

Hari Kamis, Hague bertemu dengan Presiden Thein Sein dan para petinggi lain di Naypytaw. Ia kemudian menikmati jamuan makan malam bersama tokoh demokrasi Aung San Suu Kyi.

Suu Kyi hari Kamis memperingatkan bahwa reformasi demokrasi yang dimulai di Burma bukannya tidak dapat dihentikan, dan bahwa tentara masih dapat merintangi perubahan. Namun ia menyatakan optimisme berhati-hati. Liga Nasional bagi Demokrasi yang dipimpin Suu Kyi hari Kamis mendapat izin untuk ikut dalam pemilihan legislatif sela tanggal 1 April.

Dalam wawancara hari Kamis, pemenang hadiah Nobel itu mengingatkan ia tetap prihatin dengan kecilnya dukungan militer bagi berlanjutnya reformasi. Ia juga meramalkan tahun ini merupakan tahun di mana – dalam kata-katanya – "kita akan bisa mengetahui secara pasti kemajuan apa yang telah dicapai menuju demokratisasi sejati."

Sebagian besar keprihatinan baru-baru ini terkait kegagalan pemerintah Burma untuk membebaskan banyak tahanan politik sebagai bagian dari beberapa amnesti massal.

Komentar Aung San Suu Kyi itu disampaikan pada hari yang sama ketika ia bertemu dengan Menteri Luar Negeri Inggris William Hague.

XS
SM
MD
LG