Tautan-tautan Akses

Buntut Kesaksian di Kongres, Presiden University of Pennsylvania dan Ketua Dewan Pengawas Ivy League Mundur


Presiden University of Pennsylvania Liz Magill memberikan kesaksian di hadapan anggota Kongres AS di Gedung Capitol, Washington, pada 5 Desember 2023. (Foto: AP/Mark Schiefelbein)
Presiden University of Pennsylvania Liz Magill memberikan kesaksian di hadapan anggota Kongres AS di Gedung Capitol, Washington, pada 5 Desember 2023. (Foto: AP/Mark Schiefelbein)

Presiden University of Pennsylvania Liz Magill, pada Sabtu (9/10), mengundurkan diri di tengah tekanan dari para donor dan kritik atas kesaksiannya pada sidang di Kongres AS minggu lalu, di mana ia tidak bisa menjawab ketika berulangkali mendapat pertanyaan apakah seruan genosida warga Yahudi di kampus itu melanggar kebijakan perilaku di kampus itu.

Ketua Dewan Pengawas Kampus Ivy League, Scott Bok, juga langsung mengundurkan diri dalam rapat dewan pengawas pada Sabtu malam, hanya beberapa jam setelah Bok mengumumkan pengunduran diri Liz Magill sebagai presiden pada tahun keduanya.

Bok, yang merupakan salah seorang pendukung Magill, membelanya selama beberapa bulan ini setelah ia dikritik karena penanganan universitas terhadap berbagai tindakan anti-Yahudi di kampus itu.

Bok menyebut Magill sebagai orang yang baik dan pemimpin berbakat yang tidak "sedikit pun anti-Yahudi," tetapi memberikan tanggapan yang legalistik dan keras setelah dilemahkan oleh kritik selama berbulan-bulan dan berjam-jam pertanyaan dalam sidang Kongres pada minggu lalu.

"Setelah itu, menjadi jelas bahwa posisinya tidak dapat dipertahankan lagi. Dia dan saya secara bersamaan memutuskan bahwa sudah waktunya baginya untuk keluar," kata Bok dalam sebuah pernyataan yang sekaligus mengumumkan pengunduran dirinya.

Pihak universitas mengatakan bahwa Magill akan tetap menjadi staf pengajar tetap di Carey Law School. Dia telah setuju untuk tetap menjabat sebagai pemimpin di University of Pennsylvania sampai pihak universitas menunjuk seorang presiden sementara.

Antisemitisme di kampus-kampus top AS meningkat

Seruan untuk memecat Magill meledak setelah kesaksiannya di komite DPR AS tentang anti-semitisme atau anti-Yahudi di kampus-kampus pada Selasa (5/12). Selain Magill, Kongres juga memanggil Presiden Universitas Harvard dan MIT.

Universitas-universitas di seluruh AS dituduh gagal melindungi mahasiswa Yahudi di tengah meningkatnya kekhawatiran antisemitisme di seluruh dunia, yang merupakan dampak perang Israel-Hamas di Gaza yang dikecam keras dunia karena melonjak pesatnya jumlah korban jiwa di daerah kantung itu.

Ketiga presiden tersebut dipanggil ke Kongres untuk menjawab tuduhan-tuduhan tersebut. Namun jawaban-jawaban mereka yang legalistik menuai kecaman dari para penentangnya, terutama sederet pertanyaan dari anggota Partai Republik di DPR dari negara bagian New York, Elise Stefanik, yang berulang kali menanyakan apakah "menyerukan genosida terhadap orang Yahudi" akan melanggar kode perilaku University of Pennsylvania.

"Jika ucapan itu berubah menjadi perilaku, itu bisa menjadi pelecehan, ya," kata Magill. Saat didesak lebih lanjut, Magill mengatakan kepada Stefanik, "Itu adalah keputusan yang bergantung pada konteks, anggota kongres."

Presiden Harvard University Claudine Gay dan Presiden MIT Sally Kornbluth memberikan tanggapan yang sama kepada Stefanik, dan Bok menegaskan hal itu.

Magill melakukan "kesalahan langkah yang sangat disayangkan – yang konsisten dengan dua pemimpin universitas lain yang duduk di sampingnya – yang ditanyai secara agresif selama lima jam di hadapan komite kongres," kata Bok.

Kritik terhadap Magill terus berdatangan dari Gedung Putih, Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro, anggota Kongres, dan para donor. Salah satu donatur, Ross Stevens, mengancam akan menarik sumbangan sebesar 100 juta dolar AS karena "sikap universitas terhadap antisemitisme di kampus" kecuali jika Magill diganti.

Sehari kemudian, Magill menanggapi kritik tersebut, dengan mengatakan dalam sebuah video bahwa ia akan menganggap seruan genosida terhadap orang-orang Yahudi sebagai pelecehan atau intimidasi dan bahwa kebijakan Penn perlu "diklarifikasi dan dievaluasi." Namun pernyataan itu tidak meredam kritik.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, Stefanik mengatakan "pengunduran diri paksa" Magill adalah "tindakan minimal yang diperlukan" dan mengatakan bahwa Harvard dan MIT seharusnya melakukan langkah serupa. [em/lt]

Forum

XS
SM
MD
LG