Kepala Pusdatin dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo mengatakan ada 3.721 bencana yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia.
Bencana paling banyak berupa angin puting beliung dengan 1.339 kejadian, disusul kebakaran hutan dan lahan 746 kejadian, banjir 757 kejadian dan longsor 702 kejadian. Bencana tersebut mengakibatkan 477 orang meninggal, 109 orang hilang, 3.415 orang luka-luka dan lebih dari 6 juta mengungsi.
Dari segi kejadian, jumlah bencana ini tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu sebanyak 2.426 kejadian. Namun, dari segi korban meninggal dan hilang jumlahnya turun dari 2018, yaitu 4.814 orang.
"Yang paling sering terjadi itu di Jawa Tengah 896 kejadian, Jawa Barat 686 kejadian dan Jawa Timur 598 kejadian. Itu data sampai 23 Desember 2019 dari 1 Januari," tutur Agus Wibowo kepada VOA, Selasa (24/12/2019).
Agus menambahkan bencana mengakibatkan 72 ribuan rumah mengalami kerusakan ringan hingga berat. Jumlah kerusakan rumah ini juga lebih sedikit jika dibandikan kerusakan akibat bencana pada 2018 yang mencapai 320 ribuan rumah rusak.
Sejumlah fasilitas umum juga mengalami kerusakan di antaranya 1.119 fasilitas pendidikan, 681 fasilitas ibadah dan 211 fasilitas kesehatan. Bencana juga mengakibatkan 270 unit kantor dan 437 jembatan mengalami kerusakan. Kendati demikian, BNPB belum menghitung berapa nilai total kerugian akibat bencana tersebut.
"Penyebab paling besar karena banjir di seluruh Indonesia yang menyebabkan 259 orang meninggal. Kemudian nomor dua longsong sebanyak 117 meninggal. Yang lainnya gempa bumi 69 orang meninggal, kebakaran 10 orang dan puting beliung 21 orang," tambahnya.
Agus menjelaskan penyebab banjir di berbagai wilayah Indonesia diakibatkan karena kerusakan lingkungan sehingga ketika terjadi hujan air tidak bisa ditampung dalam tanah dan langsung masuk ke sungai. Di samping itu, Agus memperkirakan banjir juga diakibatkan karena manajemen air yang kurang bagus di berbagai daerah.
Waspada Gempa dan Bencana Susulan
Agus mengimbau masyarakat agar mewaspadai gempa dan bencana susulannya akibat gempa pada 2020 mendatang, meskipun pada tahun ini sedikit korbannya jika dibandingkan dengan banjir. Terutama untuk masyarakat yang tinggal di daerah Ring of Fire (Cincin Api) seperti Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Bali.
"Yang perlu diwaspadai adalah gempa, itu pembunuh nomor satu. Dari dulu sampai sekarang yang paling menyebabkan meninggal karena itu. Tahun kemarin kan hampir 5 ribu orang meninggal, tahun ini sedikit karena tidak ada gempa yang besar," tutur Agus.
Kendati demikian, Agus tetap mengimbau masyarakat bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, puting beliung yang juga diprediksi akan masih terjadi pada tahun depan. [sm/em]