Tautan-tautan Akses

Biden Gelar Karpet Merah Gedung Putih untuk Modi


Presiden AS Joe Biden mengadakan pertemuan virtual dengan Perdana Menteri India Narendra Modi untuk membahas perang Rusia dengan Ukraina dari Gedung Putih di Washington AS, 11 April 2022. (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
Presiden AS Joe Biden mengadakan pertemuan virtual dengan Perdana Menteri India Narendra Modi untuk membahas perang Rusia dengan Ukraina dari Gedung Putih di Washington AS, 11 April 2022. (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)

Dalam kesempatan yang langka, Gedung Putih akan menyambut Perdana Menteri India Narendra Modi dalam kunjungan resmi kenegaraan yang digelar dengan penuh kebesaran. Perlakuan khusus tersebut diberikan untuk mendukung peran India di kawasan Indo-Pasifik, demi mengimbangi China.

Sebagai tanda yang jelas bahwa India semakin penting bagi Amerika Serikat, Gedung Putih akan menggelar acara sambutan dengan penuh kebesaran untuk kunjungan resmi kenegaraan dan makan malam kenegaraan Perdana Menteri Narendra Modi pada hari Kamis (22/6).

“Pada akar kemitraan kita terdapat hubungan yang erat antara rakyat kita, hubungan kekeluargaan, pertemanan, dan nilai-nilai bersama.”

Demikian pernyataan Presiden AS Joe Biden dalam pertemuan virtual dengan Modi pada 11 April 2022.

Presiden Joe Biden sebelumnya hanya dua kali menggelar tata penghormatan demikian, yakni untuk Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, keduanya pemimpin negara sekutu AS.

Selama lebih dari dua dekade, pemerintahan AS telah memperlakukan India sebagai mitra utama. Presiden Amerika berturut-turut dari Bill Clinton, George W. Bush, Barack Obama dan Donald Trump telah melakukan penerbangan 15 jam ke New Delhi.

Presiden AS Joe Biden, kiri, dan Perdana Menteri India Narendra Modi berbicara selama KTT para pemimpin G20 di Nusa Dua, Bali, 15 November 2022. (Foto: AP)
Presiden AS Joe Biden, kiri, dan Perdana Menteri India Narendra Modi berbicara selama KTT para pemimpin G20 di Nusa Dua, Bali, 15 November 2022. (Foto: AP)

Namun tidak ada presiden Amerika yang pernah memberi Modi apa yang akan dilakukan oleh Biden minggu ini – serangkaian acara penuh penghormatan dan keramahtamahan Gedung Putih, termasuk upacara penyambutan pada kedatangan dan pelepasan pada keberangkatan dengan upacara militer penuh, resepsi makan malam mewah, dan akomodasi di Blair House, wisma resmi yang terletak di seberang jalan dari Gedung Putih.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis sebelum berangkat dari New Delhi ke Washington, DC, Modi mengatakan bahwa undangan Biden merupakan sebuah “cerminan atas kekuatan dan vitalitas kemitraan antara negara demokrasi kita.”

Modi juga akan diundang untuk berbicara pada pertemuan gabungan Kongres pada hari Kamis, untuk kedua kalinya berbicara kepada anggota parlemen Amerika setelah pidatonya pada tahun 2016. Pendahulunya, Atal Bihari Vajpayee dan Singh, menyampaikan pidato pada tahun 2000 dan 2005.

Michael Kugelman, direktur The Wilson Center’s South Asia Institue, mengatakan, “Kunjungan kenegaraan ini adalah kasus di mana saya pikir Anda benar-benar akan melihat substansi, di mana hasil pertemuannya akan mencerminkan dan sesuai dengan semua kemegahan, suasana, dan simbolime yang diberikan pada suatu kunjungan kenegaraan. Anda akan melihat lusinan perjanjian di berbagai bidang, dari pertahanan hingga antariksa, teknologi informasi, pendidikan tinggi.”

Kepentingan Geostrategis

Biden memiliki setidaknya dua alasan untuk menggelar karpet merah bagi Modi: untuk mendukung peran India di kawasan itu untuk mengimbangi China dan menjauhkannya dari kemungkinan pembelian senjata Rusia.

India adalah satu-satunya negara yang terlibat dalam konflik terbuka dengan China dalam beberapa dekade terakhir. Dari sudut pandang Washington, kemitraan yang kuat dengan New Delhi sangat penting untuk mewujudkan visi AS tentang Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, kata Ely Ratner, asisten menteri pertahanan untuk urusan keamanan Indo-Pasifik, pada acara baru-baru ini di Center for a New American Security, sebuah wadah pemikir yang menangani kebijakan pertahanan dan keamanan nasional.

Bentrokan telah meletus antara tentara China dan India di perbatasan kedua negara yang diperebutkan sepanjang 3.400 kilometer, yang terakhir terjadi pada Desember 2022. Kedua pihak meningkatkan militerisasi sehingga meningkatkan potensi eskalasi antara kedua kekuatan bersenjata nuklir itu.

Pemerintah AS mendukung modernisasi militer New Delhi, kata Ratner, dan bekerja untuk lebih mengintegrasikannya ke dalam pangkalan industri pertahanan AS dan sekutu lainnya, termasuk Jepang, Australia, dan Filipina. Awal bulan ini, Washington dan New Delhi menandatangani peta jalan kerja sama pertahanan untuk beberapa tahun ke depan, sebuah langkah yang akan mendukung ambisi pembuatan senjata India.

Modi mengatakan, India dan AS berkolaborasi untuk menjajaki lebih jauh “visi bersama akan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka dan inklusif.”

Media lokal melaporkan bahwa dalam kunjungannya, Modi akan menandatangani kesepakatan senilai $3 miliar untuk membeli lebih sejumlah drone bersenjata Predator untuk pengawasan di sepanjang perbatasan India dengan China dan Pakistan. [lt/ab/rd/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG