Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden memperingati Tahun Baru Persia, Nowruz, di Gedung Putih pada hari Senin (20/3) untuk memberikan penghormatan kepada para perempuan dan anak-anak perempuan Iran yang turun ke jalan di Iran untuk memprotes kematian Mahsa Amini, perempuan Iran berusia 22 tahun yang meninggal dalam penahanan polisi moral Iran, dan berjanji akan terus menekan Teheran.
Saat menyampaikan sambutan dalam peringatan Tahun Baru Persia – tradisi lama berusia hampir 4.000 tahun yang dikenal dengan sebutan Festival Api, yang terkait dengan agama Zoroastrian, Biden berharap hari istimewa itu menjadi pengingat “harapan bagi para perempuan Iran yang memperjuangkan hak asasi dan kebebasan mendasar mereka.”
“Amerika Serikat mendukung para perempuan pemberani dan seluruh rakyat Iran yang menginspirasi dunia dengan keyakinan mereka,” ungkap Biden, yang menyebut perayaan Nowruz kali ini merupakan yang terbesar yang digelar Gedung Putih. “Kami terus menuntut pertanggungjawaban para pejabat Iran atas serangan yang mereka lakukan terhadap rakyat mereka sendiri.”
AS, Eropa dan Inggris telah menjatuhkan serangkaian sanksi baru terhadap puluhan pejabat dan organisasi Iran, termasuk pasukan militer khusus dan pasukan kepolisian Iran, akibat aksi penindasan dengan kekerasan yang mereka lakukan.
Gelombang unjuk rasa di Iran dimulai pada pertengahan September 2022, ketika Amini meninggal dunia setelah ditangkap oleh polisi moral Iran karena dituduh melanggar aturan berpakaian Republik Islam Iran yang ketat.
Biden juga menggunakan kesempatan itu untuk memuji pembebasan seorang pekerja lembaga amal asal Amerika Serikat yang ditahan oleh para ekstremis di Afrika Barat.
Jeffery Woodke diculik dari rumahnya di bawah todohan senjata api di Niger pada Oktober 2016.
Biden mengatakan, Woodke akan “segera dikembalikan ke istri dan keluarganya dan kami akan melanjutkan tugas kami untuk membawa pulang semua warga AS yang disandera atau ditahan secara tidak adil.” [rd/jm]
Forum