Keluarga Mahsa Amini, yang kematiannya memicu protes berbulan-bulan di Iran, mengatakan, pemimpin Iran harus bertanggung jawab atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan bahwa mereka menginginkan kasus mereka digelar di pengadilan internasional.
Erfaz Mortezaei, sepupu Amini, mengatakan kepada televisi Inggris ITV News dalam wawancara yang ditayangkan pada Minggu (19/3) bahwa orang tua Amini telah diancam, diberitahu agar tidak berbicara kepada media atau kalau tidak putra mereka akan ditangkap.
Mortezaei sendiri melarikan diri ke Eropa dan mengatakan ia juga menerima ancaman bahwa ia akan ditangkap dan dibawa kembali ke Iran.
Amini, 22, meninggal pada September lalu setelah ditangkap di Teheran oleh polisi moral Iran karena dituduh melanggar aturan berbusana di negara tersebut.
Pihak berwenang Iran menanggapi protes dengan penindakan keras yang menurut para aktivis HAM telah mencakup hampir 20 ribu penahanan dan lebih dari 500 orang pengunjuk rasa tewas. [uh/ab]
Forum