Presiden AS Joe Biden akan menyambut presiden Brazil yang baru dan berhaluan kiri, Luiz Inacio Lula da Silva, di Gedung Putih hari Jumat (10/2). Biden ingin memperkuat hubungan AS dengan negara Amerika Selatan tersebut, yang sebelumnya agak mendingin di bawah kepemimpinan Jair Bolsonaro.
Presiden da Silva, yang biasa dipanggil Lula, dilantik awal Januari lalu setelah mengalahkan presiden petahana sayap kanan, Bolsonaro, dalam pemilihan presiden putaran kedua Oktober tahun lalu.
Seminggu setelah pelantikannya, ribuan pendukung Bolsonaro menyerbu ibu kota dan menghancurkan gedung-gedung utama pemerintahan sambil menuntut agar hasil pemilu dibatalkan.
Biden mengutuk peristiwa itu dan menjanjikan bantuan AS. Para pengamat mengatakan, kunjungan itu penting bagi da Silva untuk memperoleh dukungan Amerika untuk membantu meyakinkan dunia akan stabilitas politik di negaranya.
Dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih mengatakan bahwa Biden dan da Silva akan mendiskusikan cara-cara agar kedua negara terus bekerja sama untuk mempromosikan nilai-nilai inklusif dan demokrasi di kawasan dan seluruh dunia, khususnya menjelang KTT Demokrasi Maret nanti.
Mereka juga akan, “membahas tantangan bersama, termasuk memerangi perubahan iklim, menjaga ketahanan pangan, mendorong pembangunan ekonomi, memperkuat perdamaian dan keamanan serta mengelola migrasi kawasan.”
Kantor berita Reuters, mengutip kementerian luar negeri Brazil, melaporkan bahwa delegasi da Silva mencakup Menteri Lingkungan Marina Silva, Menteri Keuangan Fernando Haddad dan Menteri Kesetaraan Ras Anielle Franco. [rd/jm]
Forum