Sedikitnya 18 orang, termasuk 14 perempuan, tewas karena berdesak-desakan di sebuah stasiun kereta api di ibu kota India, New Delhi. Kantor berita Press Trust of India pada hari Minggu (16/2) melaporkan kebanyakan korban adalah peziarah Hindu yang sedang melakukan perjalanan menuju festival Maha Kumbh di Prayagraj di India utara.
Kerumunan massa berdesak-desakan sejak Sabtu malam (15/2) ketika ribuan orang berkumpul di stasiun kereta api di New Delhi menunggu keberangkatan. Pihak berwenang mengatakan insiden itu terjadi setelah beberapa penumpang terpeleset dan menimpa penumpang lainnya yang turun dari jembatan penyeberangan yang menghubungkan peron kereta api.
Sheela Devi, yang berada di RS Lok Nayak Jai Prakash Narain di New Delhi, untuk menjemput jenazah menantunya, mengatakan pengumuman tentang perubahan platform kereta api menimbulkan kebingungan di antara penumpang, yang akhirnya mendorong mereka berdesak-desakan.
Nikhil Kumar, seorang pemilik toko yang menyaksikan insiden itu menggambarkan bagaimana kerumunan massa “menjadi tidak terkendali dan tidak ada satu orang pun yang dapat mengendalikan hal itu.”
Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan, ia “merasa tertekan oleh insiden itu.” “Saya menyampaikan doa dan belasungkawa kepada semua orang yang kehilangan orang yang mereka cintai. Saya berdoa agar mereka yang terluka cepat pulih. Pihak berwenang akan membantu semua orang yang terkena dampak penyerbuan ini,” cuitnya di X.
Menteri Urusan Kereta Api India Ashwini Vaishnaw mengatakan telah memerintahkan penyelidikan untuk mengetahui penyebab insiden itu.
Sedikitnya 30 orang tewas ketika kerumunan massa berdesak-desakan di festival Maha Kumbh yang berlangsung selama enam minggu, setelah puluhan juta jemaat Hindu berkumpul untuk berendam di air sungai yang suci. [em/jm]
Forum