Setidaknya 15 orang tewas, dalam bentrokan antara dua suku di Pakistan barat laut, kata seorang pejabat setempat pada Selasa. Bentokan terjadi ketika perselisihan mematikan atas tanah kembali berkobar.
Dengan senjata berat termasuk mortir, kekerasan melanda distrik Kurram dekat perbatasan dengan Afghanistan tempat dua suku yang sama bertempur pada Juli.
“Konflik, yang awalnya memperebutkan tanah, melibatkan dua suku, satu Sunni dan satu lagi Syiah, yang telah mengubah pertikaian tersebut menjadi bentrokan sektarian,” kata seorang pejabat senior administrasi yang ditempatkan di Kurram kepada AFP dengan syarat anonim.
Dia mengatakan, 15 orang telah tewas sejak Sabtu.
Kantor berita resmi The Associated Press of Pakistan, melaporkan sekitar dua puluh orang lainnya terluka.
Distrik Kurram, yang sebelumnya merupakan daerah semi-otonom, memiliki sejarah bentrokan berdarah antara suku-suku yang termasuk dalam sekte Islam Sunni dan Syiah yang telah merenggut ratusan nyawa selama bertahun-tahun.
Bentrokan terakhir pada Juli, menewaskan 35 orang dan berakhir hanya setelah Jirga atau dewan suku, menyerukan gencatan senjata, dengan para pejabat berusaha menengahi gencatan senjata baru.
Permusuhan antarsuku dan keluarga, umum terjadi di Pakistan.
Namun, pertikaian tersebut dapat berlangsung lama dan penuh kekerasan, di wilayah pegunungan barat laut Khyber Pakhtunkhwa, dimana masyarakat mematuhi kode kehormatan suku tradisional.
Di Pakistan, negara yang mayoritas penduduknya Muslim Sunni, penganut Syiah mengatakan, bahwa mereka telah lama mengalami diskriminasi dan kekerasan. [ns/jm]
Forum