Tautan-tautan Akses

Basarnas: 19 Masih Hilang dalam Kecelakaan Kapal di Selat Makassar  


Tim penyelamat mengevakuasi korban yang mengapung di atas papan kayu saat mencari korban kapal kargo yang tenggelam di Selat Makassar, Minggu, 29 Mei 2022. (Foto: via AP)
Tim penyelamat mengevakuasi korban yang mengapung di atas papan kayu saat mencari korban kapal kargo yang tenggelam di Selat Makassar, Minggu, 29 Mei 2022. (Foto: via AP)

Pencarian korban kecelakaan kapal motor (KM) Ladang Pertiwi 02 masih terus dilakukan. Pada hari keempat, Selasa (31/5) pencarian diperluas hingga 20 mil laut dari lokasi tenggelamnya kapal. Dalam pernyataan terbaru, Basarnas memperbarui jumlah korban yang masih hilang, yaitu sebanyak 19 orang.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Sulawesi Selatan, Djunaidi, Selasa (31/5) memperbarui data jumlah korban yang masih hilang dalam peristiwa tenggelamnya kapal motor (KM) Ladang Pertiwi 02, dari jumlah 11 orang menjadi 19 orang.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan Basarnas Makassar, KM Ladang Pertiwi 02 membawa 50 orang penumpang termasuk Anak Buah Kapal (ABK) yang banyak di antaranya adalah warga Pulau Pammantauang. Sebelumnya jumlah penumpang termasuk ABK disebut berjumlah 42 orang.

“Sehingga kami memprediksi dan menyampaikan bahwa jumlah itu adalah 50, yang selamat 31 orang sehingga yang kita cari sekarang sisa 19 orang. Itu pengembangan data yang diberikan dari kepala desa, nakhoda dan pemilik kapal yang kami minta keterangannya,” kata Djunaidi dalam konferensi pers di atas Kapal Negara (KN) SAR Kamajaya di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar.

Suasana pencarian korban tenggelamnya KM Ladang Pertiwi di Perairan Selat Makassar. Senin (30/5/2022) (Foto : Basarnas Makassar)
Suasana pencarian korban tenggelamnya KM Ladang Pertiwi di Perairan Selat Makassar. Senin (30/5/2022) (Foto : Basarnas Makassar)

Nahkoda KM Ladang Pertiwi 02, Supriadi, dalam konferensi pers itu menceritakan kapal mengalami mati mesin saat terjadi angin kencang disertai ombak tinggi. Posisi kapal saat itu 8 mil laut dari Pulau Pammantauang. Mesin yang berfungsi menyebabkan dua pompa diatas kapal tidak berfungsi.

“Mau tenggelam kapal, saya berteriak sama ABK, sama penumpang kasih sedia alat-alat pelampung, gabus, tripleks,” cerita Supriadi yang memperkirakan jumlah penumpang di atas kapal saat itu sebanyak 31 orang.

Tim penyelamat mengevakuasi beberapa korban tenggelamnya kapal feri dengan 43 penumpang di Selat Makassar. (Foto: BASARNAS via AFP)
Tim penyelamat mengevakuasi beberapa korban tenggelamnya kapal feri dengan 43 penumpang di Selat Makassar. (Foto: BASARNAS via AFP)

TNI Angkatan Laut Kerahkan 4 KRI

Dalam kesempatan yang sama, Komandan Satuan Patroli (Dansatrol) Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VI Makassar, Kolonel Laut (P) Anis Latif mengatakan untuk mendukung pencarian korban, TNI AL mengerahkan empat Kapal Republik Indonesia (KRI) dan dua pesawat patroli maritim.

Basarnas: 19 Masih Hilang dalam Kecelakaan Kapal di Selat Makassar
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:53 0:00

“Unsur KRI yang terlibat, kapal perang adalah KRI Malahayati, KRI Sultang Hasanuddin, kemudian KRI Mandau dan KRI Pulau Rupat yang kebetulan memang sedang beroperasi di wilayah perairan Sulawesi,” kata Kolonel Laut Anis Latif

Memasuki hari keempat, fokus pencarian korban kecelakaan KM Ladang Pertiwi 02 oleh Tim SAR diperluas hingga 20 mil laut, ke arah Timur Laut dari lokasi kejadian. Namun, upaya pencarian pada hari keempat itu belum membuahkan hasil.

KM Ladang Pertiwi 02 berlayar dari Pelabuhan Paotere Makassar Rabu (25/5) hendak menuju ke beberapa pulau, yaitu Pulau Pammantauang, Pulau Masalima, Pulau Salirian, Pulau Pamalikan. Kapal itu mengalami kecelakaan sehingga dinyatakan tenggelam pada Kamis (26/5) pada sekitar pukul 13.30 WITA. Informasi yang dihimpun menyebutkan Ladang Pertiwi 02 merupakan kapal ikan dan tidak untuk memuat barang dan penumpang. [yl/lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG