Raksasa cip Taiwan, Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC), Senin (3/3), mengatakan akan menggelontorkan investasi tambahan sebesar $100 miliar untuk membangun lima pabrik cip baru dalam beberapa tahun ke depan di Amerika Serikat.
CEO TSMC, C.C. Wei, mengumumkan rencana tersebut dalam pertemuan di Gedung Putih bersama Presiden Donald Trump.
"Kita harus mampu membangun cip dan semikonduktor yang kita butuhkan di sini," kata Trump. "Ini masalah keamanan nasional bagi kita."
TSMC, raksasa produsen cip kontrak terbesar di dunia, merupakan pemasok utama bagi perusahaan perangkat keras terkemuka di Amerika.
Investasi $100 miliar tersebut akan meningkatkan produksi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan Amerika pada semikonduktor buatan Asia. Investasi tersebut merupakan tambahan dari komitmen investasi sebelumnya. Pada April 2024, TSMC setuju untuk mengerek nilai investasinya di Amerika sebesar $25 miliar menjadi $65 miliar serta membangun pabrik ketiga di Arizona pada 2030.
Setelah berhasil menang pada pemilu 5 November yang didorong oleh kekhawatiran ekonomi pemilih, Trump semakin gencar mendorong investasi di industri dalam negeri untuk menciptakan lapangan kerja.
Pengumuman TSMC tersebut menambah deretan investasi besar baru di Amerika. Sebelumnya, pada Februari, Apple mengumumkan rencana investasi $500 miliar dalam empat tahun ke depan, sementara miliarder Emirat Hussain Sajwani dan SoftBank juga berkomitmen menggelontorkan miliaran dolar.
TSMC menyatakan pada Senin (3/3) bahwa mereka "menantikan diskusi tentang visi bersama kami dalam inovasi dan pertumbuhan industri semikonduktor, serta mengeksplorasi cara untuk memperkuat sektor teknologi bersama para pelanggan kami."
Pada November, di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden saat itu, Departemen Perdagangan Amerika menyetujui subsidi sebesar $6,6 miliar untuk unit TSMC di Amerika guna mendukung produksi semikonduktor di Phoenix, Arizona.
Pada 2022, Biden menandatangani CHIPS and Science Act, yang mengalokasikan subsidi sebesar $52,7 miliar untuk mendukung produksi dan penelitian semikonduktor di Amerika.
Taiwan menguasai produksi cip untuk berbagai teknologi, dari ponsel dan mobil hingga jet tempur, memicu kekhawatiran ketergantungan global, terutama saat China semakin menekan klaim kedaulatannya.
China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, tetapi pemerintah Taipei yang dipilih secara demokratis menolak klaim tersebut.
Di bawah pemerintahan Biden, Departemen Perdagangan berhasil meyakinkan lima perusahaan semikonduktor terkemuka untuk membangun pabrik di Amerika sebagai upaya mengurangi risiko keamanan nasional akibat ketergantungan pada cip impor.
Menteri Perdagangan Amerika, Howard Lutnick, mengatakan kepada anggota parlemen bulan lalu bahwa program tersebut adalah "uang muka yang sangat baik" untuk membangun kembali industri semikonduktor. Namun, ia menolak langsung menyetujui hibah yang telah disetujui departemen, dengan alasan ingin meninjau dan menganalisisnya terlebih dahulu.
Sementara itu, juru bicara TSMC mengungkapkan bahwa perusahaan telah menerima $1,5 miliar dari dana CHIPS Act sebelum pemerintahan baru mengambil alih, sesuai ketentuan perjanjian mereka.
Tahun lalu, TSMC setuju untuk memproduksi teknologi cip 2 nanometer tercanggih di dunia di pabrik keduanya di Arizona, yang dijadwalkan beroperasi pada 2028. Perusahaan itu juga berkomitmen menggunakan teknologi manufaktur cip terbarunya, "A16," di fasilitas tersebut.
TSMC sudah mulai memproduksi cip 4 nanometer canggih untuk pelanggan Amerika di Arizona.
TSMC juga menerima penghargaan berupa pinjaman pemerintah berbiaya rendah hingga $5 miliar. [ah/rs]
Forum