Seorang pendeta Hindu tewas hari Senin (6/7) dalam apa yang oleh polisi dikhawatirkan sebagai serangan terbaru dari serangkaian serangan terhadap umat Hindu di Bangladesh yang berpenduduk mayoritas Muslim.
Pendeta Hindu berusia tujuh puluh tahun itu, Ananda Gopal Ganguly, ditemukan tewas di dekat rumahnya di desa Noldanga, beberapa jam setelah ia dinyatakan hilang dalam perjalanan ke doa pagi.
Pembunuhan dengan kepala hampir terpenggal itu mirip dengan kasus tewasnya warga Hindu dan Kristen di berbagai tempat di negara itu yang menemui ajalnya karena ditebas dengan parang oleh militan Islamis.
Lebih dari 40 orang telah tewas dalam serangan serupa dalam tiga tahun ini, dan kekerasan itu telah meningkat dalam beberapa bulan belakangan. Seorang warga Kristen tewas akibat diserang dengan parang dua hari lalu, setelah mengikuti kebaktian hari Minggu di Bangladesh barat laut.
Para aktivis hak-hak kaum gay, profesor liberal, dan blogger sekuler juga termasuk di antara korban pembunuhan itu.
Tiga militan Islamis dilaporkan tewas dalam bentrokan terpisah dengan polisi di ibukota Dhaka, hari Selasa, pada saat pasukan nasional berusaha menindak para militan yang dituduh melakukan serangan itu.
ISIS dan sebuah faksi al-Qaida telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan-serangan itu, namun pihak berwenang Bangladesh terus bersikeras bahwa tidak ada kelompok-kelompok teror asing yang beroperasi di negara itu. Sebaliknya, para pejabat menyalahkan militan lokal atau oposisi politik.
Meskipun secara resmi Bangladesh adalah negara sekuler, sekitar 90 persen warga Bangladesh adalah Muslim. [lt]
