Biarawan Buddha lanjut usia tewas dibunuh dengan golok di sebuah daerah terpencil Bangladesh, kata para pejabat. Jenazah Mong Shwe U Chak, 75 tahun, ditemukan Sabtu pagi di sebuah vihara terpencil di sebuah desa, 350 kilometer sebelah tenggara ibukota Dhaka.
Polisi mengatakan mereka tidak tahu motif pembunuhan biarawan yang tinggal sendirian itu.
Surat kabar Bangladesh, Daily Star, melaporkan bahwa berita pembunuhan itu menyebarkan kepanikan di kalangan penduduk setempat.
Putra biarawan itu memberitahu Star bahwa ayahnya tidak bermusuhan dengan siapapun di daerah itu.
Jyotimoy Barua, pengacara hak azasi, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa U Chak sebelumnya telah menerima ancaman akan dibunuh, tetapi tidak ada orang yang sungguh-sungguh menanggapi laporan tersebut.
Pembunuhan U Chak merupakan kasus terbaru dalam rentetan pembunuhan brutal kaum liberal, dosen, blogger, orang asing dan penganut agama minoritas di Bangladesh yang telah mengakibatkan tersebarnya ketakutan di negara itu dan menimbulkan kekhawatiran mengenai apakah tradisi sekuler Muslim moderat negara itu sedang terancam oleh kelompok-kelompok Islamis ekstrim.
Cabang-cabang ISIS dan al-Qaida telah mengaku bertanggungjawab atas hampir semua serangan, tetapi pemerintah mengatakan kelompok-kelompok ini tidak mempunyai kehadiran di negara itu dan menuding kelompok-kelompok militan dalam negeri.
Tetapi, karena pelaku hampir semua pembunuhan itu tidak tertangkap, tidak ada indikasi yang jelas siapa yang mendalangi serangan yang semakin berani itu.
Beberapa militan tingkat rendah telah ditangkap, tetapi polisi belum mencapai kemajuan untuk mengetahui orang-orang yang merencanakan serangan tersebut. Para keluarga korban mengeluh tentang lambannya dan tidak ampuhnya penyelidikan polisi. [gp]