Topan Noru telah meninggalkan jejak kehancuran di bagian utara Filipina. Sedikitnya delapan orang tewas, termasuk lima anggota tim SAR yang berjuang menyelamatkan warga desa yang terjebak banjir.
Polisi mengatakan lima anggota tim SAR pemerintah tenggelam di kota San Miguel, di propinsi Bulacan, setelah perahu mereka terbalik ketika dihantam tembok yang roboh dan membuat mereka terlempar dalam banjir dahsyat.
Gubernur Bulacan Daniel Fernando mengatakan kepada jaringan radio DZMM, kelimanya adalah “pahlawan yang membantu menyelamatkan nyawa warga kita dalam bencana ini.” “Ini benar-benar sangat menyedihkan,” tambahnya.
Sejumlah petugas dan kelompok penyelamat lokal memberikan penghormatan kepada lima anggota tim SAR yang meninggal itu lewat media sosial. “Mereka menunjukkan keberanian dan kepahlawanan dalam menghadapi bahaya meskipun membahayakan hidup mereka sendiri, untuk memenuhi tugas mereka menyelamatkan orang lain,” tulis Kepolisian Bulacan di Facebook.
Hampir 80.000 orang dievakuasi ke berbagai tempat penampungan darurat, sebagian dilakukan secara paksa, dengan melintasi pulau utama Luzon di mana topan menyapu habis daerah itu sebelum bergerak ke Vietnam melintasi Laut Cina Selatan.
Presiden Ferdinand Marcos Jr. mengatakan evakuasi dini yang dilakukan sebagai langkah pencegahan telah berhasil mencegah jatuhnya lebih banyak korban. [em/jm]
Forum