Tautan-tautan Akses

Australia Tingkatkan Seruan Agar AS Batalkan Tuduhan Terhadap Julian Assange


FILE - Seseorang pendukung Julian Assange di London, memegang plakat sebagai aksi protes ekstradisi pendiri WikiLeaks itu ke AS, 8 Oktober 2022. (AP/Alberto Pezzali, File)
FILE - Seseorang pendukung Julian Assange di London, memegang plakat sebagai aksi protes ekstradisi pendiri WikiLeaks itu ke AS, 8 Oktober 2022. (AP/Alberto Pezzali, File)

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengungkapkan, ia baru-baru ini mengatakan kepada pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk mengakhiri penuntutan terhadap Julian Assange, pendiri WikiLeaks yang merupakan warga negara Australia.

Pernyataan Albanese, Rabu (30/11), kepada Parlemen tampaknya merupakan eskalasi tekanan diplomatik Australia pada Amerika Serikat untuk membatalkan tuduhan mata-mata terhadap pria berusia 51 tahun itu yang menolak ekstradisi dari Inggris.
“Saya telah mengangkat isu ini secara pribadi dengan perwakilan dari pemerintah Amerika Serikat. Posisi saya jelas dan telah diperjelas kepada pemerintah AS: Sudah saatnya masalah ini diakhiri,'' kata Albanese kepada Parlemen.

“Ia warga negara Australia,” kata Albanese. “Saya tidak bersimpati atas tindakan Assange dalam berbagai hal, tapi Anda harus mencapai satu titik yang mempertanyakan: ‘Apa ada gunanya melanjutkan tindakan hukum yang akan memakan waktu selama bertahun-tahun ke depan ini?’.”

Albanese tidak mengatakan apakah ia membahas Assange secara langsung dengan Biden ketika mereka mengadakan pertemuan bilateral di sela-sela pertemuan puncak di Kamboja dua minggu lalu. Tapi Albanese mengatakan ia telah mengadvokasi Assange “baru-baru ini dalam sejumlah pertemuan.''

PM Australia Anthony Albanese di Gedung parlemen Australia di Canberra, 18 Oktober 2022. (Lukas Coch/Pool via REUTERS)
PM Australia Anthony Albanese di Gedung parlemen Australia di Canberra, 18 Oktober 2022. (Lukas Coch/Pool via REUTERS)

Albanese membandingkan perlakuan terhadap Assange dengan perlakuan terhadap mantan analis intelijen Angkatan Darat AS Chelsea Manning, yang menurut perdana menteri itu "sekarang dapat berpartisipasi secara bebas dalam masyarakat AS."

Kantor Kejaksaan AS menuduh Assange membantu Manning mencuri sejumlah kawat diplomatik rahasia dan file militer yang kemudian diterbitkan WikiLeaks. Presiden AS ketika itu, Barack Obama, meringankan hukuman 35 tahun Manning menjadi tujuh tahun, yang memungkinkannya dibebaskan pada tahun 2017.

Outlet-outlet berita internasional yang bekerja sama dengan WikiLeaks untuk menerbitkan kawat rahasia Departemen Luar Negeri AS pada tahun 2010 -- The New York Times, The Guardian, Le Monde, El Pais dan Der Spiegel -- menerbitkan surat terbuka minggu ini yang menyerukan agar penuntutan Assange dibatalkan.

Albanese berbicara dalam menanggapi pertanyaan anggota parlemen independen Monique Ryan: apakah pemerintah Australia akan campur tangan untuk membawa pulang Assange. [ab/uh]

Forum

XS
SM
MD
LG