Tautan-tautan Akses

Australia, Negara Terakhir yang Usir Diplomat Rusia


Duta Besar Rusia, Grigory Logvinov, tiba di Gedung Parlemen di Canberra, Australia, untuk memberikan keterangan singkat kepada wartawan, Selasa, 28 Maret 2018. Kedutaan Rusia telah menuduh Australia secara membuta mengikuti Inggris dengan memutuskan untuk mengusir dua diplomat Rusia. (Foto AP / Rod McGuirk)
Duta Besar Rusia, Grigory Logvinov, tiba di Gedung Parlemen di Canberra, Australia, untuk memberikan keterangan singkat kepada wartawan, Selasa, 28 Maret 2018. Kedutaan Rusia telah menuduh Australia secara membuta mengikuti Inggris dengan memutuskan untuk mengusir dua diplomat Rusia. (Foto AP / Rod McGuirk)

Australia telah menjadi negara terakhir yang mengumumkan pengusiran diplomat Rusia sebagai tanggapan atas serangan menggunakan racun saraf baru-baru ini terhadap mantan intelijen militer Rusia dan putrinya di Inggris.

Perdana Menteri Malcolm Turnbull mengecam tindakan “sewenang-wenang dan disengaja” oleh Rusia yang membahayakan keamanan global dan melanggar aturan terhadap penggunaan senjata kimia. Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Selasa (27/3) bahwa dua diplomat yang menjadi sasaran itu adalah perwira intelijen dan telah diberi tujuh hari untuk meninggalkan Australia.

Baca juga: Australia Usir Dua Diplomat Rusia

Negara-negara Barat telah mengusir lebih dari 130 diplomat Rusia dalam beberapa hari ini.

Kedutaan Rusia di Canberra mengatakan keputusan itu disesalkan dan membahayakan hubungan bilateral.

“Sangat mengherankan betapa mudahnya sekutu Inggris Raya mengikutinya secara membabi buta, bertentangan dengan norma dialog bilateral dan hubungan internasional yang beradab, dan melawan ... akal sehat. “ Demikian antara lain pernyataan itu. [lt]

XS
SM
MD
LG