Ujian nasional membaca dan matematika nasional yang telah lama digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa AS dalam mata pelajaran itu, ditunda hingga 2022, dari rencana penyelenggaraan pada 2021.
Pusat Statistik Pendidikan Nasional AS dalam pengumumannya, Rabu (25/11), mengatakan penundaan itu karena kekhawatiran apakah pengujian itu akan layak atau menghasilkan hasil yang sah selama pandemi virus corona.
Evaluasi Kemajuan Pendidikan Nasional dua tahunan yang digunakan untuk Rapor Nasional itu dijadwalkan awal tahun depan bagi ratusan ribu siswa kelas empat sampai delapan di AS. Namun, protokol pembelajaran dan kesehatan jarak jauh yang tersebar luas akan mempersulit dan menelan biaya yang besar. Pasalnya, cara tersebut menggunakan peralatan bersama dan mengirim pengawas dari luar untuk melakukan ujian di berbagai sekolah.
Komisaris Pusat Statistik Pendidikan Nasional (NCES), James Woodworth, dalam pernyataannya mengatakan tetap menjalankan ujian sesuai jadwal pada 2021, berisiko menghabiskan puluhan juta dolar. Itu pun masih belum memperoleh data yang diperlukan untuk menghasilkan gambaran terpercaya dan sebanding tentang kinerja siswa negara bagian dan nasional, imbuhnya.
Secara hukum, mereka harus menunggu dua tahun lagi untuk kesempatan ujian berikutnya.
Mengadakan ujian pada 2022 sebaliknya "akan lebih mungkin untuk memberi data yang berharga dan sah tentang pencapaian siswa setelah Covid-19 guna mendukung kebijakan, penelitian, dan alokasi sumber daya yang efektif," kata para pemimpin Dewan Pengatur Penilaian Nasional dalam pernyataan terpisah yang mendukung langkah itu.
Juru bicara Departemen Pendidikan Ohio, Mandy Minick mengatakan, "sepenuhnya dapat dimengerti" mengingat hambatan luas yang dihadapi sekolah. [ps/pp]