Pembuat pesawat terbang Airbus hari Rabu (21/9) mengumumkan bahwa pemerintah Amerika telah mengizinkan penjualan 17 pesawat pertama ke Iran, perjanjian terobosan yang dimungkinkan berkat perjanjian nuklir tahun lalu.
Pengumuman itu disampaikan ketika pemimpin-pemimpin Iran dan Amerika berkumpul dalam sidang Majelis Umum PBB di New York pekan ini, yang menjadi tanda bahwa pemerintahan Presiden Barack Obama akan menghormati syarat-syarat dalam perjanjian tersebut.
Menurut juru bicara Airbus, Justin Dubon kepada Associated Press, Airbus mendapat izin dari Kantor Urusan Kendali Aset Luar Negeri – Departemen Keuangan.
Ditambahkannya, 17 pesawat pertama adalah jenis A320s dan A330s. Ia menolak merinci berapa banyak pesawat pada tiap-tiap jenis pesawat itu dalam penjualan pertama ini, tetapi mengatakan Airbus berharap akan memperoleh izin penjualan kedua yang memungkinkan mereka menjual sisa pesawat selebihnya ke Iran.
Pejabat-pejabat Iran belum memberi komentar dan media pemerintah negara itu belum melaporkan tentang persetujuan tersebut. Meskipun berkantor di Eropa, Airbus diharuskan memperoleh izin Departemen Keuangan Amerika untuk perjanjian yang yang menyangkut oebjualan produk yang 10% atau lebih komponennya buatan Amerika. [em/ds]