Tautan-tautan Akses

Iran Tandatangani Perjanjian Sementara untuk Beli Jet Boeing


Pesawat penumpang milik maskapai penerbangan Iran Air. (Foto: Dok)
Pesawat penumpang milik maskapai penerbangan Iran Air. (Foto: Dok)

Tidak dijelaskan bagaimana Iran akan membayar pesawat-pesawat yang akan dibelinya, karena negara itu masih dilarang melakukan bisnis dengan bank-bank AS.

Raksasa pesawat terbang Amerika, Boeing, telah menandatangani kesepakatan sementara untuk menjual jet penumpang kepada Iran, dalam kesepakatan bisnis terbesar antara kedua negara dalam 37 tahun.

Transaksi itu akan bernilai US$25 miliar, dengan pembelian setidaknya 100 jet komersial untuk maskapai penerbangan milik negara Iran.

Dengan dicabutnya sebagian besar sanksi ekonomi terhadap Iran setelah penandatanganan kesepakatan nuklir baru-baru ini, Iran Air siap memperluas armadanya. Iran Air juga telah membuat perjanjian pembelian pesawat dari konsorsium Eropa, Airbus .

Boeing mengatakan, pemerintahan Obama menyetujui kesepakatan dengan Iran itu, setelah menentukan bahwa Teheran memenuhi berbagai kewajiban berdasarkan perjanjian nuklirnya.

"Boeing akan terus mengikuti bimbingan pemerintah AS berkaitan dengan kerjasamanya dengan maskapai Iran, dan setiap kontrak dengan perusahaan penerbangan Iran harus dengan persetujuan pemerintah AS," kata perusahaan itu dalam pernyatannya hari Selasa (21/6).

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby hari Selasa mengatakan, kesepakatan Boeing dengan Iran adalah jenis usaha yang diizinkan sebagaimana dimaksud dalam perjanjian nuklir, yang secara resmi disebut Rencana Gabungan Aksi Komprehensif (JCPOA).

Tapi Kirby mengatakan, setiap izin yang disetujui AS untuk penjualan pesawat ke Iran akan mencakup "syarat-syarat tertentu" untuk memastikan bahwa tidak ada yang dijual atau ditransfer kepada siapapun yang terdapat dalam daftar Specially Designated Nationals, atau orang-orang yang dikenai sanksi karena tindakan teroris dan kegiatan lainnya seperti penyelundupan narkoba.

Juga tidak dijelaskan bagaimana Iran akan membayar pesawat-pesawat yang akan dibelinya, karena negara itu masih dilarang melakukan bisnis dengan bank-bank AS. [ps/ii]

XS
SM
MD
LG