Jumlah yang meninggal akibat gempa bumi kuat di provinsi Qinghai, Tiongkok Barat, telah meningkat melampaui 2000 orang.
Kantor berita resmi Tiongkok Xinhua mengumumkan jumlah yang baru itu hari Selasa, dengan mengatakan 2039 orang telah tewas dan 195 orang lagi masih hilang, enam hari setelah gempa bumi dahsyat melanda daerah itu.
Hari Senin, para petugas darurat mengangkat seorang wanita berusia 68 tahun dan seorang anak perempuan berusia 4 tahun dari bawa reruntuhan bangunan di kota Jiegu. Sanak saudara mengatakan mereka memberi kedua korban makanan dan air melalui sebuah celah reruntuhan. Televisi pemerintah Tiongkok juga melaporkan orang yang ketiga ditemukan masih hidup hari Senin di bawah reruntuhan bangunan yang rubuh.
Bahan-bahan pertolongan, makanan, air dan kemah, terus berdatangan ke dataran tinggi daerah berpenduduk suku Tibet yang dijuluki sebagai “atap dunia” itu.
