Presiden Filipina Benigno Aquino mengatakan pemerintahnya tidak mengirim perwakilan ke upacara Hadiah Nobel Perdamaian di Oslo, Norwegia, dalam upaya menyelamatkan warga Filipina yang sedang terancam hukuman mati di Tiongkok.
Aquino mengatakan dalam wawancara yang diterbitkan pada hari Minggu dengan harian Philippine Daily Inquirer bahwa dengan tidak mengirim perwakilan ke upacara Nobel bagi aktivis Tiongkok yang dipenjara Liu Xiaobo, bukan berarti Filipina tidak mendukung demokrasi dan HAM.
Ia mengatakan dirinya sudah mengirim surat ke pemerintah Tiongkok meminta pengampunan bagi lima warga Filipina yang dikenai hukuman mati akibat penyelundupan narkoba, dan ia tidak ingin membahayakan upaya menyelamatkan nyawa kelima warganya tersebut.