Tautan-tautan Akses

Anggota Parlemen Iran Desak Menteri Cabut Larangan Perjalanan Ulama Sunni Berpengaruh


Ulama Sunni Iran paling berpengaruh, Molavi Abdolhamid Ismaeelzahi, yang berasal dari provinsi Iran di Tenggara, Sistan Baluchistan, telah dilarang berkunjung ke bagian lain negara itu oleh pemerintah, kecuali ke ibukota, Tehran.
Ulama Sunni Iran paling berpengaruh, Molavi Abdolhamid Ismaeelzahi, yang berasal dari provinsi Iran di Tenggara, Sistan Baluchistan, telah dilarang berkunjung ke bagian lain negara itu oleh pemerintah, kecuali ke ibukota, Tehran.

Sekelompok anggota parlemen Iran telah menyerukan kepada pemerintahnya untuk mencabut pembatasan perjalanan terhadap ulama minoritas Sunni yang paling berpengaruh di negara mayoritas Syiah itu.

Dalam cuitan yang dipasang hari Rabu (4/7), anggota parlemen Iran Mahmoud Sadeghi mengatakan ia dan 19 anggota parlemen lain telah menandatangani surat permohonan untuk mengakhiri larangan perjalanan terhadap ulama Sunni, Molavi Abdolhamid Ismaeelzahi. Surat itu ditujukan kepada Menteri Intelijen Iran Mahmoud Alavi dan Menteri Dalam Negeri Abdolreza Rahmani Fazli.

Dalam surat itu, para anggota parlemen mengatakan Iran perlu dipersatukan guna menghadapi ancaman yang dirasakan dari Presiden Amerika Donald Trump dan kekuatan asing lainnya. Mereka mengatakan dalam situasi seperti itu, membatasi perjalanan ulama Sunni berpengaruh itu tidak beralasan.

Abdolhamid tahun lalu mengungkapkan bahwa penguasa Syiah di Iran telah melarangnya bepergian ke luar propinsi kediamannya di Sistan Baluchistan di bagian barat daya Iran, dan hanya memberi pengecualian untuk pergi ke Teheran. Beberapa ulama Sunni lainnya juga telah menghadapi pembatasan serupa. [em/al]

Recommended

XS
SM
MD
LG