Amerika Serikat berencana untuk menerapkan kembali sanksi keras terhadap sektor energi dan sektor perbankan Iran, dan mengatakan pemerintah Iran perlu mengubah perilakunya dan bertindak sebagaimana sebuah “negara yang normal.”
Direktur Perencanaan Kebijakan, Departemen Luar Negeri, Brian Hook mengatakan tujuannya adalah untuk meningkatkan tekanan pada rezim Iran dengan mengurangi pendapatannya sampai titik nol dari penjualan minyak mentah.
Presiden Amerika Donald Trump menarik Amerika Serikat keluar dari perjanjian nuklir dengan Iran pada bulan Mei, dan telah memperingatkan negara-negara lain akan menghadapi sanksi jika terus berdagang dengan Iran dalam sektor ekonomi yang terkena sanksi.
Presiden Iran Hassan Rouhani mengunjungi Austria dan Swiss minggu ini untuk menggalang dukungan bagi kesepakatan itu. Katanya, dia mengharapkan negara-negara Eropa memperkenalkan paket tindakan dalam beberapa hari mendatang yang dirancang untuk mempertahankan kesepakatan itu tetap hidup.
Sekelompok kekuatan dunia, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Perancis, China, Jerman dan Uni Eropa, mencapai kesepakatan dengan Iran pada tahun 2015 untuk mengekang program nuklirnya.
Perjalanan Rouhani ini dilakukan di tengah protes yang sedang berlangsung di jalan-jalan di Iran. [lt]