Dua Perusahaan biotek Amerika Serikat mengatakan bahwa Administrasi Pangan dan Obat negara itu (FDA) telah memberi izin kepada mereka untuk melakukan uji coba klinis ginjal babi yang diedit secara genetik untuk transplantasi bagi manusia yang mereka kembangkan.
United Therapeutics dan perusahaan yang lain, eGenesis, telah melakukan penelitian sejak 2011 terkait percobaan menanamkan ginjal babi ke manusia: awalnya ke pasien yang mengalami mati otak, dan baru-baru ini kepada penerima yang masih hidup.
Para advokat berharap pendekatan ini akan membantu mengatasi kekurangan organ yang parah. Lebih dari 100 ribu orang di AS menunggu transplantasi, termasuk lebih dari 90 ribu yang membutuhkan ginjal.
Persetujuan untuk United Therapeutics, yang diumumkan pada Senin, membuka peluang bagi perusahaan itu untuk meningkatkan teknologinya menjadi sebuah produk yang berlisensi apabila uji coba ini berhasil.
Otorisasi penelitian itu dipuji sebagai sebuah “langkah maju yang berarti dalam misi kami yang tanpa henti untuk memperluas ketersediaan dari organ yang dapat ditransplantasikan.” Pujian itu disampaikan Leigh Peterson, wakil presiden eksekutif perusahaan itu.
Uji coba ini awalnya akan menyertakan enam pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir sebelum kemudian dikembangkan ke setidaknya 50 orang, kata United Therapeutics dalam sebuah pernyataan. Transplantasi pertama diperkirakan akan dilakukan pada pertengahan 2025.
Sementara itu, perusahaan saingannya eGenesis mengatakan bahwa mereka telah menerima persetujuan FDA pada Desember lalu untuk sebuah penelitian terhadap tiga pasien ginjal yang terpisah.
“Penelitian ini akan mengevaluasi pasien dengan gagal ginjal yang terdaftar untuk transplantasi tetap menghadapi kemungkinan yang rendah untuk menerima tawaran dari donor yang sudah meninggal dalam jangka waktu lima tahun,” kata perusahaan itu.
Xenotransplantasi – atau melakukan transplantasi organ dari satu spesies ke spesies yang lain – telah menjadi keinginan yang sangat besar tetapi sulit diwujudkan oleh ilmu pengetahuan.
Percobaan awal pada primate mengalami kendala, tetapi kemajuan dalam pengeditan genetik dan pengelolaan sistem kekebalan telah membawa upaya ini lebih dekat ke kenyataan.
Babi telah muncul sebagai donor yang ideal: mereka berkembang dengan cepat, memproduksi anak dalam jumlah banyak, dan telah menjadi bagian dari pasokan makanan bagi manusia.
United Therapeutics mengatakan, pasien ujicoba akan dimonitor sepanjang hidupnya, untuk mengukur tingkat keberlangsungan hidup, fungsi ginjal, dan risiko infeksi zoonotic – penyakit yang menular dari hewan ke manusia.
Saat ini, hanya ada satu manusia hidup yang menerima organ dari seekor babi : Towana Looney, seorang perempuan berusia 53 tahun dari Alabama yang menerima ginjak dari United Therapeutics pada 25 November 2024.
Dia juga menjadi penerima ginjal yang paling lama bertahan, telah hidup dengan ginjal babi selama 71 hari, terhitung sampai Selasa 4 Februari 2025. David Bennet, seorang warga Maryland, memerima hati babi pada 2022 dan hanya bertahan selama 60 hari. [ns/jm]
Forum