Dalam laporan tengah tahunan hari Selasa (1/10), ADB memperkirakan bahwa perekonomian negara-negara Asia akan bertumbuh enam persen untuk tahun 2013, turun dari prakiraan 6,6 persen pada bulan April. Untuk tahun 2014, pertumbuhan diperkirakan naik sedikit menjadi 6,2 persen, lebih rendah dari pada prakiraan semula, 6,7 persen.
ADB mengatakan, pasar-pasar Asia akan mampu menangani dampak pengurangan program stimulus Amerika, mengingat bahwa sebagian besar negara Asia memiliki surplus neraca berjalan dan cadangan devisa cukup besar.
Perekonomian China diperkirakan akan bertumbuh 7,6 persen untuk tahun 2013, dan 7,4 persen tahun 2014. Ditambahkan, pertumbuhan ekonomi China lebih lambat karena negara itu menghendaki pertumbuhan yang lebih berkesinambungan dengan bergeser dari ekonomi yang terutama digerakkan ekspor dan investasi.
ADB mengatakan, pasar-pasar Asia akan mampu menangani dampak pengurangan program stimulus Amerika, mengingat bahwa sebagian besar negara Asia memiliki surplus neraca berjalan dan cadangan devisa cukup besar.
Perekonomian China diperkirakan akan bertumbuh 7,6 persen untuk tahun 2013, dan 7,4 persen tahun 2014. Ditambahkan, pertumbuhan ekonomi China lebih lambat karena negara itu menghendaki pertumbuhan yang lebih berkesinambungan dengan bergeser dari ekonomi yang terutama digerakkan ekspor dan investasi.