Sebuah studi baru Bank Pembangunan Asia (ADB) mengatakan kemampuan Asia untuk mengontrol harga pangan dan menjamin ketahanan pangan jangka panjang akan memerlukan rantai suplai pertanian ke pasar yang lebih efisien.
Bindu Lohani, wakil presiden ADB, mengatakan Senin (10/12) bahwa Asia menghadapi tantangan berat untuk bisa memenuhi kebutuhan pangan lima miliar orang menjelang tahun 2030.
Studi itu mencatat, biaya energi, tenaga kerja dan kebutuhan pertanian seperti pupuk dan benih masih merupakan hal penting dan dapat dengan cepat meningkatkan harga pangan eceran.
Laporan itu lebih jauh mengatakan tidak ada cara sederhana untuk mengatasi masalah harga pangan yang meningkat, dan tidak ada pendekatan “yang berlaku bagi semua” yang bisa diterapkan. Wilayah Asia yang sangat berbeda dari satu zona lainnya memerlukan solusi yang disesuaikan dengan keadaan setempat.
Bindu Lohani, wakil presiden ADB, mengatakan Senin (10/12) bahwa Asia menghadapi tantangan berat untuk bisa memenuhi kebutuhan pangan lima miliar orang menjelang tahun 2030.
Studi itu mencatat, biaya energi, tenaga kerja dan kebutuhan pertanian seperti pupuk dan benih masih merupakan hal penting dan dapat dengan cepat meningkatkan harga pangan eceran.
Laporan itu lebih jauh mengatakan tidak ada cara sederhana untuk mengatasi masalah harga pangan yang meningkat, dan tidak ada pendekatan “yang berlaku bagi semua” yang bisa diterapkan. Wilayah Asia yang sangat berbeda dari satu zona lainnya memerlukan solusi yang disesuaikan dengan keadaan setempat.