Pertumbuhan ekonomi Asia terancam oleh ketidakpastian keuangan dan bencana-bencana yang terjadi pada awal musim hujan tahunan.
Bank Pembangunan Asia (ADB) mengatakan kawasan yang telah memimpin dunia dalam laju pertumbuhan itu, menghadapi jalan yang lebih panjang daripada yang diperkirakan sebelumnya dalam penghapusan kemiskinan ekstrim dan meneruskan kemajuan sosial dan ekonomi.
Dalam peninjauan kembali penilaian tahunan Bank Pembangunan Asia, direktur Walter Kolkma mengatakan ketidakpastian yang terus ada dalam prospek ekonomi dunia tampaknya sedang memperlemah tekad pemerintah negara-negara untuk menemukan penyelesaikan baru untuk mengatasi kerawanan kawasan tersebut. Menurut Kolkma, hal ini dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi dan kaum miskin yang akan merasakan dampak terberat terkait hal ini.
Bank tersebut mengatakan banjir dan tanah longsor di musim hujan tahun ini mengungkapkan rendahnya persiapan menghadapi bencana di kawasan itu, yang semakin sering dilanda oleh badai ekstrim yang digambarkan sebagai “badai yang terjadi sekali dalam satu abad.”
Para pejabat ADB mengatakan pemerintah negara-negara perlu mencari cara untuk meningkatkan pengeluaran untuk persiapan dan pencegahan, sambil meneruskan program untuk memperluas kesempatan ekonomi bagi kaum miskin.
Bank Pembangunan Asia (ADB) mengatakan kawasan yang telah memimpin dunia dalam laju pertumbuhan itu, menghadapi jalan yang lebih panjang daripada yang diperkirakan sebelumnya dalam penghapusan kemiskinan ekstrim dan meneruskan kemajuan sosial dan ekonomi.
Dalam peninjauan kembali penilaian tahunan Bank Pembangunan Asia, direktur Walter Kolkma mengatakan ketidakpastian yang terus ada dalam prospek ekonomi dunia tampaknya sedang memperlemah tekad pemerintah negara-negara untuk menemukan penyelesaikan baru untuk mengatasi kerawanan kawasan tersebut. Menurut Kolkma, hal ini dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi dan kaum miskin yang akan merasakan dampak terberat terkait hal ini.
Bank tersebut mengatakan banjir dan tanah longsor di musim hujan tahun ini mengungkapkan rendahnya persiapan menghadapi bencana di kawasan itu, yang semakin sering dilanda oleh badai ekstrim yang digambarkan sebagai “badai yang terjadi sekali dalam satu abad.”
Para pejabat ADB mengatakan pemerintah negara-negara perlu mencari cara untuk meningkatkan pengeluaran untuk persiapan dan pencegahan, sambil meneruskan program untuk memperluas kesempatan ekonomi bagi kaum miskin.